Gengsi Berujung Zona Degradasi

- Senin, 7 Oktober 2019 | 16:18 WIB

Mimpi-mimpi bersemi ketika Kalteng Putra menembus kompetisi sepak bola tertinggi negeri. Demi menjaga gengsi, pemain bertalenta tinggi dibeli. Di tengah perjalanan, kerasnya persaingan mengempaskan mimpi itu di jurang degradasi.

LAPORAN DODI

Publik sepak bola Bumi Tambun Bungai girang luar biasa manakala Kalteng Putra sukses menembus kompetisi Liga 1 Indonesia. Kerja keras tim dan manajemen Laskar Isen Mulang terbayar lunas ketika Kalteng Putra menundukkan Persita Tangerang 2-0 di Stadion Pakansari Bogor, 2 Desember 2018 silam.

Mimpi yang sejak lama disemai itu akhirnya jadi kenyataan. Di pertandingan penentu itu, Kalteng Putra menyusul PSS Sleman dan Semen Padang yang lolos lebih dulu. Sejarah baru tercipta dalam dunia sepak bola Kalteng. Publik menyambutnya dengan gegap gempita.

Sebagai tim promosi, Kalteng Putra langsung pamer gengsi. Tak tanggung-tanggung, manajemen memasang target setinggi langit, juara Liga 1. Minimal berada di urutan tiga besar klasemen.

Demi mewujudkan mimpi itu, sejumlah pemain bertalenta tinggi diburu. Bahkan, nama bintang sepak bola dunia sempat masuk daftar belanja, seperti Zlatan Ibrahimovic, misalnya.

Pemain timnas Swedia itu namanya sempat disebut-sebut masuk target pembelian. Ada pula Diego Forlan, mantan bintang asal Uruguay yang juga disebut-sebut sudah ada komunikasi.

”Kami ingin pemain Liga 1 yang terbaik karena tidak ingin menumpang lewat. Bahkan, Kalteng Putra punya keinginan menjadi juara," kata Agustiar Sabran, CEO Kalteng Putra, 21 Desember lalu, dikutip dari laman Liga Indonesia.

Namun, angan mendatangkan pemain kelas dunia itu tak kesampaian. Mereka menolak pinangan Kalteng Putra. Gagal mendapatkan pemain dunia, Kalteng Putra berburu pemain kelas nasional.

Hasilnya, sejumlah pemain asing dan pemain top Liga 1 berhasil direkrut, di antaranya, Yohanes Ferinando Pahabol, Patric Steve Wanggai, Onorionde Kughegbe John (Nigeria), Wasyiat Hasbullah, I Gede Sukadana Pratama, Dimas Galih Pratama, dan lainnya.

Skuad yang membawa Kalteng Putra lolos Liga 2 dirombak habis-habisan. Termasuk Pelatih Kas Hartadi yang diganti Gomes De Oliveira, mantan pelatih Madura United. Perombakan itu sekaligus menandai era baru Kalteng Putra mengarungi kancah liga top nusantara.

Harapan Kalteng Putra akan jadi bintang baru di Liga 1 kian membuncah saat Laskar Isen Mulang memperlihatkan performa mentereng di Piala Presiden. Sejumlah klub papan atas Liga 1 dilibas, seperti PSM Makassar (juaga Liga 1 Musim 2018) (1-0), Persipura Jayapura (3-1), Persija Jakarta (1-1, penalti 4-3).

Langkah Kalteng Putra di Liga Presiden terhenti di babak semifinal setelah kalah duel secara beruntun dengan Arema FC dengan skor masing-masing 3-0 untuk leg pertama dan leg kedua. Meski demikian, prestasi menembus semifinal itu kian menyemai mimpi Kalteng Putra untuk jadi juara Liga 1.

Awal-awal bergulirnya Liga 1, Kalteng Putra sempat bercokol di sepuluh besar klasemen. Namun, permainan Kalteng Putra kian tak stabil. Memasuki pekan ke-6, Kalteng Putra kalah lima kali berturut-turut.

Permainan Kalteng Putra di lapangan hijau cenderung tak stabil. Apalagi jika bermain di luar kandang. Kalteng Putra terus keteteran. Hingga menjelang pekan ke-23, posisi Kalteng Putra melorot ke peringkat 17 dengan poin 20. Peringkat dua dari bawah, di atas Semen Padang.

Halaman:

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X