TANJUNG SELOR – Sebanyak 501 peserta telah selesai mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan ditutup, Rabu lalu (3/11).
Dari jumlah peserta tersebut, terbagi dalam 15 angkatan. Meliputi, Provinsi Kaltara 8 angkatan, Kabupaten Malinau 3 angkatan, dan Kabupaten Tana Tidung (KTT) 4 angkatan.
Penutupan digelar secara daring dan luring di ruang Serbaguna Lantai 1 Kantor Gabungan Dinas dan dihadiri Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia Dr Adi Suryanto M.Si bersama Gubernur Kaltara Drs H Zainal Arifin Paliwang SH M.Hum.
Dalam mewujudkan Kaltara yang Berubah, Maju, dan Sejahtera, tentu harus didukung sumber daya manusia ASN yang berkualitas. Pemerintah kabupaten/kota merupakan bagian dari pilar provinsi, sehingga perlu tenaga ASN profesional yang mahir di bidangnya.
Gubernur Zainal mengharapkan, CPNS yang telah mengikuti Latsar sejak Maret lalu, agar dapat meningkatkan kompetensi. Sehingga menghasilkan inovasi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat, terutama pada pelayanan publik.
“Saudara-saudara yang mengikuti latihan selama enam bulan, betul-betul diingat apa yang sudah kalian terima,” pesan Gubernur.
Latsar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS, yang dilakukan secara terintegrasi. Terintegrasi berarti penyelenggaraan Latsar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan non klasikal. Serta kompetensi sosial kultural dengan kompetensi bidang.
“Penempatan ASN di posisi yang tepat akan mendukung kinerja. Kita harus menempatkan seseorang sesuai keahlian dan kemampuannya. Sehingga bisa mengembangkan dan memberdayakan yang dimiliki Kaltara saat ini,” ungkap Gubernur.
Mengingat fungsi ASN ada tiga, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Maka penyelenggaraan pengembangan potensi perlu dilakukan secara berkelanjutan.
Berdasarkan PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil menyebutkan, pengembangan kompetensi bagi setiap PNS sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dilakukan paling sedikit 20 jam pelajaran dalam setahun.
Sejalan dengan nilai inti ”BerAKHLAK” dan Employer Branding ASN ”Bangga Melayani Bangsa” yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, pada 27 Juli lalu. Gubernur juga berpesan, agar nilai-nilai dasar dalam semboyan tersebut dapat menjadi pondasi budaya kerja ASN yang profesional dan akuntabel.
Gubernur mengingatkan, sektor pelayanan publik di pemerintahan Kaltara sangat membutuhkan inovasi. Agar pelayaan lebih cepat, tepat, bermutu, efesien dan efektif.
“Jadi kita harus kreatif, inovatif untuk peningkatan pelayanan kepada seluruh masyarakat Kaltara. Begitu juga untuk ASN di seluruh Kaltara, diharapkan mengasah kemampuan dan menganalisis isu-isu startegis,” pungkasnya. (ahy/dkisp-kaltara)