TANJUNG SELOR – Sebanyak 110.213 perempuan di Kalimantan Utara (Kaltara), tercatat dalam kondisi bekerja untuk di berbagai sektor ekonomi. Hal itu berdasarkan rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara.
Jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan yang bekerja sebesar 45,37 persen. Perempuan yang bekerja didominasi usia 25-59 tahun, persentasenya di angka 54,40 persen. Sementara itu, 30,47 persen penduduk perempuan yang bekerja berasal dari usia 15-24 tahun. Lalu 25,43 persen lainnya berusia 60 tahun ke atas.
Demikian disampaikan Kepala BPS Kaltara Tina Wahyufitri. Perempuan berusia muda, yang merupakan pekerja rata-rata baru menamatkan pendidikan. Sehingga pekerja muda masih membutuhkan banyak pengalaman di dunia kerja.
“Faktor ekonomi dan sosial diduga menjadi penyebab pekerja muda memasuki dunia kerja. Faktor ekonomi keluarga ke bawah menjadi dorongan seseorang untuk langsung bekerja di usia muda,” jelasnya, kemarin (23/8).
Dengan batasan usia perempuan bekerja (25 -59 tahun), mengindikasikan di Kaltara sudah mulai cukup banyak di dalam pasar kerja. “Namun, terlihat juga untuk kelompok umur 55 tahun ke atas yang masih cukup tinggi persentase perempuan bekerja. Faktornya, karena desakan ekonomi agar tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama di daerah perdesaan,” ungkap Tina.
Mayoritas pekerja perempuan berada di sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi atau perawatan mobil dan sepeda motor. Persentasenya 26,44 persen. Selanjutnya disusul sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan persentase 21,90 persen.
Terakhir, penduduk perempuan bekerja paling banyak ada di sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Tingginya penyerapan di sektor perdagangan ini mengindikasikan di Kaltara mulai banyak perempuan yang berwiraswasta. Mulai dari UMKM skala mikro hingga besar. Mulai naiknya perdagangan ini menjadi indikasi yang baik, di mana perempuan di Kaltara mampu berwiraswasta. (*/nnf/uno)