BANJARMASIN – Setiap bulan Ramadan, jumlah pendonor darah selalu mengalami penurunan. Namun, khusus untuk stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cabang Banjarmasin jumlahnya masih aman untuk empat hari ke depan.
Untungnya sebelum bulan puasa, sudah ada 1.000 kantong darah yang masuk. “Minimal stok darah yang dimiliki bisa mencukupi untuk 4 hari ke depan,” kata Wakil Sekretaris Bidang Transfusi PMI Provinsi Kalsel, dr Salmawati, Jumat (17/5).
Salma memahami menipisnya stok darah disebabkan pengaruh bulan puasa. Masyarakat yang mendonorkan darahnya akan mengalami penurunan karena berpendapat donor pada siang hari dapat membatalkan puasa. Ada pula yang berpikiran bisa membuat lemas. “Padahal biar pun donor siang hari di bulan puasa juga boleh,” ujarnya.
Salma membandingkan di UTD PMI Banjarmasin, pada hari biasa bisa sampai 20 pendonor per hari. Sedangkan di bulan Ramadan hanya sekitar 10 pendonor.
“Kegiatan donor darah ke kantor-kantor ini yang cukup banyak, bisa mencapai 40-50 kantong per hari. Jadi totalnya bisa 80-100 kantong,” tuturnya.
Untuk mengatasi minimnya pendonor pada bulan Ramadan, UTD PMI Banjarmasin membuka layanan donor darah pada malam hari di sekitar masjid. “Mobil unit transfusi sudah ada di depan Sabilal. Biasanya ada warga habis tarawih yang donor,” tambahnya.
Saat ini, PMI Kalsel sudah memiliki tiga Unit Transfusi Darah (UTD) di tiga kabupaten/kota. UTD PMI Kota Banjarmasin, UTD PMI Kabupaten Banjar, UTD PMI Kabupaten Tanah Laut. Setiap UTD juga menggelar program donor darah, seperti di kawasan tempat ibadah dan mal.
“Masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya bisa mendatangi UTD terdekat,” imbaunya.(gmp/az/ema)