Cegah Penyakit Brucellosis

- Rabu, 30 Juni 2021 | 21:52 WIB
TES SAMPEL SAPI: Petugas BKP Kelas II Tarakan melakukan pengambilan sampel pada sapi betina di Jalan Bhayangkara, Selasa (29/6).
TES SAMPEL SAPI: Petugas BKP Kelas II Tarakan melakukan pengambilan sampel pada sapi betina di Jalan Bhayangkara, Selasa (29/6).

MENCEGAH penyakit Brucellosis pada sapi betina, petugas Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Tarakan melakukan pengambilan sampel, Selasa (29/6). Tes ini dilakukan pada sapi yang baru tiba di Tarakan.

Dokter Hewan BKP Kelas II Tarakan Berlian Kusuma Dewi mengatakan, usai pengambilan sampel akan dilakukan pengujian metode Rose Bengal Test (RBT). Jika menunjukkan hasil positif, akan dilakukan pengujian lanjutan berupa Complement Fixation Test (CFT).

“Kalau hasil pengujian CFT hasilnya positif, maka kita akan memberitahukan pemilik sapi untuk dilakukan pemotongan bersyarat. Akibat hasil dinyatakan positif Brucellosis,” terangnya, kemarin (29/6). 

Menurut Berlian, penyakit Brucellosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Brucella. Sehingga dapat membuat sapi betina yang sedang hamil 3-5 bulan bisa mengalami keguguran, akibat penyakit tersebut.

“Jika ada satu sapi betina yang terkena penyakit Brucellosis, akan menularkan dengan cepat kepada sapi betina lainnya, yang ada dalam satu kandang. Biasanya penularannya melalui air liur. Pengambilan sampel yang kita lakukan ini merupakan langkah antisipasi,” tuturnya. 

Untuk sapi yang dipotong bersyarat karena terkena penyakit Brucellosis, dagingnya masih layak dikonsumsi. Sedangkan untuk jeroan sapi tidak direkomendasikan dikonsumsi dan langsung akan dimusnahkan. “Kita khawatir bila wanita hamil yang mengonsumsinya bisa mengakibatkan keguguran, akibat penyakit Brucellosis dari sapi tersebut,” tegasnya.

Jelang perayaan Iduladha, hewan yang biasa diperjualbelikan yakni sapi dan kambing. Peningkatan kedatangan sapi dan kambing di Tarakan sudah terdata sejak Mei lalu.

“Juni ini untuk sapi sudah ada 576 ekor dengan frekuensi 30 kali pengiriman. Sementara, kambing ada 691 ekor dengan frekuensi 24 kali pengiriman,” sebutnya.

Lebih lanjut, kata Berlian, sapi dan kambing rata-rata didatangkan dari Sulawesi. Dengan diangkut melalui jalur kapal laut, khusus membawa hewan ternak. “Sapi yang ada di Tarakan merupakan jenis sapi Bali, Jawa dan Limosin. Tapi kebanyakan minatnya ke sapi Bali,” tutupnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X