Pemko Revisi Titik Jembatan Sungai Lulut

- Jumat, 26 April 2019 | 10:04 WIB

BANJARMASIN - Sempat tertunda karena desain dan titik pembebasan lahan belum diterima pemko. Pembangunan Jembatan Sungai Lulut, Sungai Gardu 1 dan 2 akhirnya mencapai tahap akhir.

Pemko melalui Dinas Perumahan dan Permukiman Banjarmasin tinggal menunggu proses pencocokan luas lahan yang diukur Badan Pertanahan (BPN).

“Ada 53 persil yang akan dibebaskan. Tapi kami belum bisa membayar. Tim appraisal masih menunggu data real dari BPN,” beber Kepala Bidang Pertanahan Dinas Perkim Banjarmasin, Rusni kemarin (25/4).

Pencocokan harus dilakukan ulang setelah adanya perubahan titik jembatan yang diserahkan Pemprov ke pihaknya. “Ada sebagian yang harus dihitung. Tinggal BPN yang mencocokkan ketepatan titiknya,” tambahnya.

Sebelumnya pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada warga yang terdampak. Namun, setelah turun kembali ke lapangan, ada beberapa revisi. Meski beberapa meter.

“Perubahan ini harus dikaji sedetail mungkin. Jangan sampai setelah dikeluarkan nilainya oleh appraisal, ternyata ada lagi yang berubah," tegasnya.

Ketika sudah ada data real dari BPN, tim appraisal baru bisa menghitung berapa nilai ganti rugi tiap persil yang terdampak.

“Anggaran sudah ada. Nilainya sekitar Rp30 miliar. Kami tinggal menunggu appraisal menentukan,” tambah Rusni yang menarget bulan depan sudah ada nilainya.

Rusni menyadari, pekerjaan BPN yang saat ini sedang banyak karena menyelesaikan program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL). “Kami memahami, SDM mereka juga terbatas. Tapi kami yakin tahun ini akan beres,” ucapnya.

Seperti diketahui, tiga jembatan di sana terbuat dari ulin. Rencana akan diganti dengan girder beton. Salah seorang warga Sungai Lulut, Maharani mengharapkan pekerjaan jembatan segera dilakukan. “Dari dulu cuma wacana. Saat ini belum terlihat pekerjaannya,” keluhnya.(mof/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X