Sistem Pengamanan Kota Diuji Coba

- Jumat, 22 Maret 2019 | 15:34 WIB

PALANGKA RAYA –Bentrokan dua kubu pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2019 digelar di Jalan Tjilik Riwut, depan kantor wali kota Palangkaraya. Ratusan massa menyerang petugas dan melakukan perlawanan. Serangan ke kantor KPU juga terjadi dalam bentrokan itu. Hingga aparat keamanan menurunkan dua ekor anjing pelacak diturunkan untuk membubarkan massa. Namun masa semakin tak terkendali.

Kemudian,  satuan khusus dari Polres Palangka Raya dibackup Sabhara dan Brimob Polda Kalteng diterjunkan. Puluhan gas air mata dari senjata pelontar terpaksa dilontarkan petugas. Semburan air dari mobil water canon juga diberlakukan. Bukannya membubarkan diri, massa semakin beringgas dan melawan petugas hingga tindakan tegas diberlakukan.

Seakan tak ingin disepelekan dan menenggakkan aturan sesuai SOP kepolisian. Aparat kepolisian langsung menerjunkan ratusan personel anti huru hara. Bersenjata lengkap, baik menggunakan roda empat maupun dua. Sampai akhirnya seluruh massa bubar dan kondisi kamtibmas kembali normal,  hingga pemilu kembali berjalan lancar,aman dan terkendali.

Semua itu hanya gambaran simulasi untuk menguji Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), oleh Polres Palangkaraya dan langsung dipimpin Kapolres AKBP Timbul RK Siregar didampingi Kabag Ops AKP Mahmud, Kamis (21/3). Aksi itu pula membuat seluruh peserta aksi terkena gas air mata.

Kapolres Palangka Raya,  AKBP Timbul RK Siregar mengatakan silumasi itu merupakan kemungkinan terburuk. Namun tetap memastikan bahwa TNI dan Polri serta pemerintah,  memastikan pemilu berjalan damai dan lancar.

”Ini diambil sisi terjelek yang berujung pada gangguan kamtibmas di kota, sehingga kita tahu melakukan apa. Jika itu terjadi, maka Sispamkota diberlakukan dan 700 personel langsung pula disiagakan dari berbagai pihak, Polri maupun TNI,” paparnya.

Perwira menengah Polri ini melanjutkan,  begitu kejadian diberlakukannya sispamkota, berarti seluruh kota dinyatakan darurat dan itu dinyatakan oleh pemerintah setempat. Kemudian berdasarkan status tersebut, kepolisian bersama TNI akan menggelar sispamkota.

”TNI Polri dan pemerintah akan melaksanakan pengamanan, makanya tiga pilar langsung diikutsertakan, sehingga diketahui siapa, berbuat apa. Keamanan tidak hanya lagi dibebani kepada aparat,  jika sispamkota diberlakukan, tetapi juga dibebani ke TNI, Pemerintah dan Polri,”papar Timbul.

Ditambahkannya, sispam kota akan memberlakukan sistem penutupan jalur keluar masuk orang,  untuk membendung massa lain, sehingga titik kerawanan semuanya bisa dikendalikan.

”Kita bergabung seluruhnya bahu membahu dan ini gambaran sinergisitas mengamankan pemilu 2019.  Giat ini menyampaikan pesan bahwa semuanya siap melaksanakan pengamanan pemilu 2019,  dengan dilaksanakan secara aman lancar dan tertib sehingga warga tidak takut menggunakan hak pilihnya,” pungkas Timbul RK Siregar.(daq/gus)

 

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X