TANJUNG SELOR – Setelah diberikan amanah untuk mengemban jabatan sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara, Teguh Setyabudi mengagendakan untuk berkunjung ke 4 kabupaten di Kaltara, yang melaksanakan Pilkada Serentak 2020. Yakni, Kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan dan KTT.
Hal ini diungkapkannya kepada media usai melantik Pjs Bupati Tana Tidung pada Sabtu (26/9) lalu. Teguh mengatakan, tanggungjawab sebagai Pjs Gubernur Kaltara bukan hanya dilingkup Pemprov Kaltara saja.
Kunjungan ke kabupaten yang melaksanakan pilkada bertujuan untuk mengawasi dan menjamin pilkada berjalan baik tanpa ada gangguan. Sekaligus melakukan koordinasi dengan kepala daerah se-Kaltara.
“Saya sebagai Pjs Gubernur Kaltara bukan hanya bertanggungjawab atas pilkada di Kaltara saja. Tetapi pilkada di kabupaten juga. Rencananya akan datang/berkunjung ke kabupaten yang melaksanakan pilkada serentak,” ucapnya, Sabtu (26/9) lalu.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Pjs Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) ini, telah berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya. Bahkan sejak menjadi Pjs Gubenur Sultra, ia sudah blusukan ke daerah-daerah untuk melakukan koordinasi dan menjamin pilkada serentak aman dan damai.
“Saya menjadi Pjs Gubenur di Sultra selama 7 bulan dan ada 17 kabupaten saya datangi,” ujarnya. Untuk menyukseskan pilkada, kata Teguh, semua daerah harus mendukung.
Ia pun meminta bupati dan wali kota se-Kaltara turut membantu menyukseskannya. Sebelum datang ke Kaltara, lebih jauh ia menjelaskan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah menekankan kepadanya untuk mengawal pilkada di Kaltara agar sukses.
Bahkan, kepada penyelenggara pemilu di daerah dan paslon agar saat debat calon nantinya dapat mengambil topik mengenai peran kepala daerah menangani masalah kesehatan dan pandemi Covid-19.
“Saya diminta, saat debat nanti bisa diangkat persoalan bagaimana kepala daerah mampu mengamankan masalah kesehatan dan pandemi Covid-19. Termasuk dampak sosial dari pandemi itu,” jelasnya.
Kepada para calon dan masyarakat Kaltara, langkah yang harus diambil yang bisa mengamankan pilkada. Baik dari segi kesehatannya maupun kepada kampanye damai. “Misalnya menggunakan teknologi di era digital ini. Jangan menimbulkan kerumunan dan sebagainya. Kita sama-sama menjaga,” tuturnya. (fai/uno)
