Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina jalan-jalan ke Pelabuhan Trisakti, kemarin (8/2) siang. Ia menengok KRI Fatahillah 361 yang sedang sandar di sana.
Kapal perang berjenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali itu sudah bersandar selama tiga hari. Selama itu pula, digelar open ship.
Atau membukan kesempatan bagi siapapun yang ingin isinya. Dibuka dari pukul 08.00 - 18.00 Wita.
Ibnu tak ingin ketinggalan momentum itu. Apalagi kemarin, adalah hari terakhir KRI Fatahillah 361 di perairan kota ini. Dia lantas mengelilingi bagian-bagian kapal. Bahkan dirinya sempat merasakan duduk di kursi ruang kendali.
Setelah puas berkeliling, Ibnu lalu memberikan cendera mata kepada Letkol Laut (P) Sandy Kurniawan. Berupa buku sejarah Banjarmasin dan tentu saja kain sasirangan.
Sebagai ucapan perpisahan, ia memberikan semangat kepada kapten bersama crew kapal yang bertugas.
"Maju terus TNI, demi NKRI," ucapnya seraya tersenyum.
Sementara itu, Letkol Sandy mengatakan, bahwa kunjungan wali Kota untuk melihat-lihat kapal tidak direncanakan.
"Jadi memang, Danlanan Kolonel Widjayanto memiliki hubungan yang sangat baik dengan forkopimda di Banjarmasin. Sehingga dalam waktu singkat saja kehadiran KRI Fatahillah di sini direspons sangat positif oleh instansi pemerintahan di Banjarmasin. Kami sangat mengapresiasi sekali kehadiran beliau,”
ucapnya.
Kemarin sore, kapal yang bermuatan meriam 120 mm bertolak menuju Indonesia-Filipina, di laut Sulawesi. Mereka menjalankan salah satu misi melindungi kedaulatan Indonesia.
Biar tahu saja, KRI Fatahillah dibuat 1979. Memiliki panjang 83,85 meter, lebar 11,10 meter, serta berat benaman 1.450 ton. Kapal ini pernah ikut bertugas pada saat konflik Timor Timur dalam menjaga kedaulatan wilayah RI Indonesia.
Kapal ini juga sudah berkeliling ke banyak wilayah regional hingga pernah mengikuti event bertaraf internasional. Dinamai Fatahillah, karena diambil dari nama pahlawan nasional yang berjasa merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis dan menamainya Jayakarta. (mr-154/at/nur)
