Panelis Telusuri Jekak Rekam Ichsan

- Kamis, 7 Februari 2019 | 11:30 WIB

BANJARMASIN - Hari ini (7/2), Ichsan Anwary menghadapi uji kelayakan di Jakarta. Dosen hukum tata negara Universitas Lambung Mangkurat itu merupakan satu-satunya calon Hakim Konstitusi asal Kalimantan.

"Fit and proper test dijadwalkan tanggal 6 dan 7 Februari. Saya kebetulan kebagian jadwal besok siang. Doakan saja semoga lancar," kata Ichsan kepada Radar Banjarmasin saat dihubungi via telepon, kemarin (6/2).

Pada tanggal 21 Maret nanti, masa tugas dua Hakim Konstitusi, Aswanto dan Wahiduddin Adams berakhir.

Untuk mencari penggantinya, pada 11 Januari kemarin, dibuka pendaftaran untuk seleksi Hakim Konstitusi yang baru. Ichsan ikut mendaftar dan lolos seleksi administrasi.

Proses seleksi tengah berjalan di Komisi III DPR RI. Diharapkan rampung pada 13 Februari mendatang. Karena pelantikan Hakim Konstitusi yang baru dijadwalkan pada akhir Maret nanti.

"Kamis (31/1) tadi saya menjalani ujian penulisan makalah. Saya diberi waktu satu jam untuk menulis di depan Komisi III. Topiknya sesuai tema yang ada di dalam amplop," kisah Ichsan antusias. Amplop itu sudah diacak, kemudian dicomot oleh masing-masing calon.

Perihal uji kelayakan, jejak rekam calon penghuni Mahkamah Konstitusi akan dicek. Selama 1,5 jam, panelis akan menelusuri sepak terjang kandidat di dunia hukum. Pada tahap akhir, Komisi III akan menggelar pemungutan suara.

Lalu, bagaimana Ichsan melihat peluang dirinya? Mantan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Hukum ULM itu tak ingin sesumbar.

"Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan keluarga, rekan di kampus, dan kawan-kawan media," jawab pria kelahiran Banjarmasin tahun 1966 itu.

Pada waktu bersamaan, Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi, menuntut agar proses seleksi diperpanjang. Alasannya, kurun waktu seleksi yang singkat menyebabkan Mahkamah Konstitusi kesulitan menjaring calon hakim berkualitas.

Koalisi juga menyoroti daftar nama calon. Dari 11 calon hakim, lima diantaranya ternyata belum melaporkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara) ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Dua diantaranya bahkan masih menjabat sebagai pejabat negara. Ichsan tentu mengetahui duduk perkaranya. Namun, secara bijak dia memilih untuk tak berkomentar.

"Tak mungkin saya mengomentari sesama kandidat. Mengingat saya juga sedang mengikuti seleksi yang sama," pungkasnya.

Pemilihan Hakim Konstitusi biasanya selalu ramai disorot media. Kali ini tenggelam akibat kegaduhan pemberitaan Pilpres. Padahal, peran Hakim Konstitusi baru bakal krusial. Karena ikut mengawal sengketa Pemilu 2019.

Selain Ichsan, kandidat lainnya adalah Hestu Armiwulan Sochmawardiah, Aidul Fitriciads Azhari, Bahrul Ilmi Yakup, Galang Asmara, Refly Harun, Askari Razak, Umbu Rauta, dan Sugianto. Ditambah Aswanto dan Wahiduddin yang kembali mencalonkan diri. (fud/ay/ran)

Editor: aqsha-Aqsha Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X