Tarakan Dilirik Dua Investor

- Selasa, 8 September 2020 | 21:05 WIB
DILIRIK INVESTOR: Wali Kota Tarakan Khairul memimpin pertemuan PT After FIT Indonesia di Ruang Rapat Walikota Tarakan, Kamis (3/9) lalu.
DILIRIK INVESTOR: Wali Kota Tarakan Khairul memimpin pertemuan PT After FIT Indonesia di Ruang Rapat Walikota Tarakan, Kamis (3/9) lalu.

TARAKAN - Dunia investasi di Tarakan kembali bergairah di tengah belum berakhirnya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Ini dibuktikan dengan tertariknya dua investor untuk berinvestasi di Bumi Paguntaka

Investor pertama merupakan pengusaha asal Jepang di bawah perusahaan PT After FIT Indonesia yang ingin berinvestasi di bidang kelistrikan. Pertemuan juga telah dilakukan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan dengan perusahaan tersebut, di Ruang Rapat Walikota Tarakan, Kamis (3/9) lalu.

“Beberapa hal mengenai masalah perizinan, tinggal kita berikan gambaran. Setelah itu mereka ada pertemuan teknis dengan pihak PLN,” terang Wali Kota Tarakan Khairul, Sabtu (5/9) lalu.

Investor kedua berasal dari perusahaan Makassar, yang berencana berinvestasi di bidang industri perikanan dan kelautan di kawasan Industri minapolitan. Perusahaan tersebut sudah memaparkan rencana kepada Pemkot Tarakan di Ruang Rapat Walikota Tarakan, Jumat (4/9) lalu.

“Untuk kawasan industri perikanan kelautan. Itu dari kawasan industri Makassar, jadi rencana mereka juga mau buat pengembangan kawasan industri minapolitan di sini (Tarakan),” beber Khairul.

Mantan Sekretaris Kota Tarakan ini menegaskan, Pemkot Tarakan selalu menyiapkan ”karpet merah” bagi para investor yang serius berinvestasi di Tarakan. 

Menurut Khairul, Pemkot Tarakan nantinya akan membantu perizinan-perizinan lainnya yang berkaitan dengan kewenangan Pemkot Tarakan. Seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) dan sebagainya nanti dibantu.

Khusus investasi di bidang kelistrikkan, Khairul memperkirakan akan membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 2,8–3 Mega Watt (MW). Sesuai aturan internal PLN maksimal 7 persen dari beban puncak Tarakan mencapai 43 MW. 

Sementara untuk investasi di bidang perikanan dan kelautan, perusahaan tersebut berencana mengembangkan kawasan industri minapolitan di Tarakan. Mereka berencana mengolah produk buangan dari produk laut seperti kepala udang, ikan-ikan kecil tidak terpakai dan kulit udang untuk diolah menjadi pakan ternak.

Perusahaan tersebut berencana mengembangkannya, karena melihat potensi bahan baku untuk pembuatan produk itu tersedia di Tarakan, yang mencapai 20 ton per hari. “Jadi setiap hari diestimasi yang terbuang ke laut itu sekitar 20 ton dibuang tidak dipakai. Karena di sini ada juga yang lokalan ini yang mengolah itu,” ungkapnya.

Selain itu, perusahaan tersebut juga melirik usaha rumput laut dengan meninjau pabrik rumput laut milik Pemkot Tarakan di Pantai Amal.

Sebenarnya cukup banyak investasi yang ingin masuk ke Tarakan, namun terkendala Covid-19. Termasuk Pemkot Tarakan menunggu kelanjutan rencana investasi dari perusahaan Tiongkok yang akan membuat pabrik baja dan nikel. (mrs/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X