TARAKAN - Keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) manjatuhkan pilihan mengusung pasangan bakal calon Zainal A Paliwang-Yansen Tipa Padan (ZIYAP), menipiskan peluang Udin Hianggio menjadi calon Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara).
Pria yang masih menjabat Wakil Gubernur Kaltara itu kini hanya berharap pada Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang belum menentukan pilihan. Lima kursi yang dimiliki Hanura, belum cukup mengantarkan Udin Hianggio menjadi calon. Karena tidak memenuhi syarat pencalonan minimal 7 kursi.
Namun, bagi salah satu simpatisannya, Furbiyanto, menilai peluang Udin Hianggio belum tertutup. Karena masih ada partai lain yang sedang diupayakan. Yang penting berpolitik yang santun dan terarah.
“Belum tentu, kan masih ada Golkar,” ujar Furbiyanto kepada Harian Rakyat Kaltara, Jumat (28/8).
Adapun arah Golkar yang sudah mengusung Irianto Lambrie dan Irwan Sabri (IRAW), dinilai Furbiyanto, baru rekomendasi. Ia mendapatkan informasi, penentuannya Senin atau Selasa pekan depan.
Menurutnya, sebelum mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), masih bisa berubah. Ia masih ingin Udin Hianggio bisa mendapatkan tambahan partai untuk melengkapi koalisi Hanura.
“Berusaha sama-sama, beliau dapat perahu untuk nambahi Hanura, ya Alhamdulillah bisa ikut,” imbuhnya.
Bagi Furbiyanto, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara tanpa kehadiran Udin Hianggio, tidak seru. Bahkan, ia menilai sejatinya pilkada Kaltara antara gubernur dan wakil gubernur saja.
Furbiyanto kembali menegaskan, namanya politik semua bisa terjadi dan berubah setiap detik dan menit.
Bagi pengamat politik dari Universitas Kaltara, Aslan yang melihat secara realistis, kecil peluang bagi Udin Hianggio untuk maju sebagai calon gubernur.
“Kalau saya hitung-hitung itu kecil kemungkinan bisa masuk. Syarat aturan KPU, 20 persen dari jumlah kursi yang ada. Kalau tinggal satu, lima kursi. Kalaupun lima kursi yang tersisa ini tidak memungkinkan untuk maju,” ungkap Aslan. (mrs/mua/uno)
