Peningkatan Penumpang Masih Fluktuatif

- Kamis, 13 Agustus 2020 | 20:29 WIB
BERANGSUR NORMAL: Maskapai penerbangan yang mendarat di Bandara Juwata Tarakan sudah memenuhi standar yang diharapkan.
BERANGSUR NORMAL: Maskapai penerbangan yang mendarat di Bandara Juwata Tarakan sudah memenuhi standar yang diharapkan.

TARAKAN – Kenaikan jumlah penumpang di Bandara Juwata Tarakan sudah mulai terlihat sejak adanya empat pesawat yang beroperasi. Meskipun di sisi lain, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan masih memberlakukan rapid test.

Kepala Bandara Juwata Tarakan, Agus Priyanto membenarkan jumlah penumpang sudah mulai meningkat. Dari empat unit pesawat yang melayani penerbangan dari dan ke Tarakan, sudah memenuhi standar yang diharapkan. Kenaikan jumlah penumpang, dilihat dari jumlah frekuensi penerbangan jika ada penambahan.

Ia mengatakan, jadwal penerbangan yang ada sekira pukul 11.00 Wita diisi Batik Air. Adapun jam 12.00 Wita, jam 15.00 Wita, dan jam 18.00 oleh pesawat Lion Air. 

“Saat ini belum ada penerbangan direct atau langsung seperti ke Jakarta dan Jogjakarta. Semua penerbangan keluar, transit di Balikpapan,” ujarnya, Rabu (12/8).

Syarat penerbangan, harus memuat 75 persen penumpang. Jika melebihi 75 persen kapasitas penumpang akan diberikan sanksi. Pihak bandara juga melakukan pengawasan untuk melihat perkembangan Covid-19 dan kewajiban maskapai penerbangan menerapkan protokol kesehatan. 

“Intinya, frekuensi ada empat, wajib menggunakan rapid tes dan maksimal jumlah penumpang pesawat terbang 75 persen,” jelasnya.

Perihal harga tiket pesawat yang murah, menurutnya masih sesuai dengan ambang batas bawah dan ambang batas atas. 

“Penambahan jumlah penerbangan ini tergantung demand (permintaan). Jikalau masyarakat banyak yang beli tiket via online, pasti akan tambah penerbangan. Kalau sekarang ini jumlah penumpang masih fluktuatif,” sebutnya.

Sedang untuk kargo, kenaikanmya belum signifikan dan masih bisa ditangani pesawat yang ada. 

“Pesawat kargo juga masih ada. Bahkan Sriwijaya sudah menarik penumpang seminggu 3 kali, selain Lion Group yang 4 kali sehari,” tuturnya. 

Adapun operasional bandara, dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan sesuai surat edaran Gugus Tugas, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Perhubungan. Salah satunya, calon penumpang wajib menggunakan rapid test.

“Walaupun sekarang Pemda sudah tidak melakukan screening. Namun, khusus transportasi udara tetap  wajib memenuhi persyaratan harus rapid tes,” imbuhnya.

Ia meminta masyarakat pelaku perjalanan untuk tetap menjaga diri masing-masing dan menerapkan standar protokol kesehatan. 

“Kalau tidak memiliki gejala, bisa melakukan karantina mandiri di rumah. Misalnya ada gejala, seperti sesak nafas atau demam harus ke rumah sakit,” pungkasnya. (*/sas/mua)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X