Hibahkan 70 Hektare Lahan di UBT

- Rabu, 29 Juli 2020 | 19:14 WIB
MEGAH: Gedung FKIP yang telah selesai pembangunannya, berdiri di lahan kampus UBT.
MEGAH: Gedung FKIP yang telah selesai pembangunannya, berdiri di lahan kampus UBT.

TARAKAN – Hibah seluruh aset yang dimiliki di kampus Universitas Borneo Tarakan (UBT), akan segera dituntaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Tahap akhir, direncanakan hari ini (29/7), akan diserahkan aset tanah UBT. 

“Kepada UBT dan yang lain juga, ada beberapa termasuk di TNI/Polri dan Kementerian Agama,” jelas Wali Kota Tarakan, Khairul, Selasa (28/7).

Khusus aset di UBT, ada 70 hektare yang akan dihibahkan. Dengan rincian, 60 hektare di antaranya khusus di wilayah kampus, dan 10 hektare dimanfaatkan untuk scince techno park.    

Menurut Khairul, kebijakan ini sebagai tindaklanjut dari inisiasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang kini sudah menyatu di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Agar menghibahkan aset ke UBT untuk diawasi. 

Bahkan, gedung rektorat UBT yang dibangun dengan dana Rp 31 miliar juga diserahkan. Sehingga, pengelolaannya sudah menjadi tanggungjawab UBT, termasuk jika ada perbaikan. 

Terpisah, Rektor UBT Prof Adri Patton mengapresiasi kebijakan yang diambil Wali Kota Tarakan. Ia membenarkan sebelumnya telah dihibahkan aset gedung rektorat. “Ada beberapa aset yang sudah kita diserahkan. Pertama gedung rektorat ini,” terang Adri. 

Untuk lahan, sebenarnya ada 130 hektare. Dari luasan tersebut, 30 hektare sudah dihibahkan ke UBT di era Wali Kota Tarakan Sofian Raga. Sisanya, hanya 70 hektare lebih. Selanjutnya, pihaknya akan difollow up dengan berkomunikasi kepada Kantor Pertanahan, untuk disertifikatkan atas nama Kemendikbud atau Kementerian Keuangan. 

Terpenting, aset tersebut sudah menjadi milik UBT sehingga tidak lagi diserobot. Setelah dihibahkan, maka tidak ada lagi kendala UBT untuk membangun infrastruktur jika mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat. 

Misalnya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk membangun Dome. Karena salah satu persyaratannya aset tanah tidak bermasalah dan menjadi milik UBT.

UBT sendiri terus mengembangkan diri dengan membangun infrastruktur. Dijelaskan Adri, saat ini telah dibangun gedung laboratorium dan perkuliahan terpadu bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Termasuk dibangun gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) dan Fakultas Ilmu keguruan dan Pendidikan  (FKIP). Telah berdiri juga gedung science techno park. 

Tahun depan, rencananya UBT mendapat bantuan untuk pembangunan laboratorium ilmu hayati. Adri berharap Presiden Joko Widodo merealisasikan janjinya menghadirkan Dome di kampus UBT. 

“Saya sudah menyampaikan itu langsung kepada pak Presiden untuk memprioritaskan UBT ini membangun Dome. Alhamdulillah waktu itu pak Gubernur Kaltara (Irianto Lambrie) juga hadir,” bebernya. 

Dengan lahan yang dihibahkan Pemkot Tarakan, Adri menilai sangat luas dan masih banyak daerah-daerah kosong yang bisa dibangun. Termasuk rencana menghadirkan fakultas kedokteran yang menjadi keinginan Adri diwujudkan ketika dilantik menjadi rektor. 

Mengenai sumber daya manusia (SDM), Adri merasa tidak perlu khawatir. Karena banyak dokter di Kaltara yang bisa, dan pihaknya juga sudah menjalin MoU dengan sejumlah universitas ternama di tanah air yang memiliki fakultas kedokteran. Seperti Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Hasanuddin Makassar dan Universitas Brawijaya. (mrs/uno) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X