TANJUNG SELOR - Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Pemprov Kaltara di Kota Tarakan kembali beroperasi. Setelah sebelumnya, laboratorium tersebut terhenti akibat adanya komponen yang perlu penggantian.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy mengatakan, laboratorium PCR Tarakan telah beroperasi kembali pada Jumat (17/7) pekan kemarin.
Sejak pertama digunakan sempat mengalami kendala bahan penunjang yakni filter tip yang tidak cocok, sehingga harus dipesan kembali.
"Ukurannya tidak sesuai dengan alat PCR yang kita miliki. Jadi kita kemarin menunggu filter tip itu. Kita pesan lagi dan akhirnya datang. Jumat kemarin sudah mulai beroperasi kembali,” ujarnya, Minggu (19/7).
Sampai Sabtu (18/7), ada 30 sampel yang diuji. Sejak awal dioperasikan hingga total baru 62 sampel yang diuji di laboratorium PCR tersebut.
"Kita berharap tidak ada lagi kendala yang dialami. Sehingga pengujian dapat terus dilakukan," ujarnya.
Perihal running sampel per-hari, Agust belum dapat memastikan hal itu. Sebab, prosesnya cukup rumit dan belum berjalan dengan lancar. Apalagi, petugas belum terbiasa dengan metode PCR.
"Mungkin nanti kalau sudah terbiasa, akan lebih cepat. Belum bisa langsung banyak. Kesulitannya dalam proses ekstraksi dan proses lain sebelum running di PCR. Itu yang perlu diperdalam lagi oleh petugas,” tuturnya.
Dilaporkan, akumulasi kasus positif di Kaltara sebanyak 216 orang dengan kesembuhan sebanyak 192 orang. Jika melihat data, tingkat kesembuhan di 5 kabupaten/kota juga cukup tinggi. Rincinya, Tarakan 82,75 persen, Malinau 94,28 persen, Nunukan 97,72 persen, Tana Tidung 57,14 persen, dan Bulungan 95,12 persen.
"Untuk akumulasi kesembuhan se-Kaltara 89,72 persen. Kita berharap tidak ada penambahan kasus positif, " tutupnya. (fai/mua/uno)
