Waspadai Transmisi Lokal

- Rabu, 3 Juni 2020 | 15:33 WIB

TANJUNG SELOR – Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltara tetap mewaspadai adanya penambahan dari kontak erat maupun transmisi lokal. Meskipun saat ini kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 melandai. 

Yang menjadi perhatian Tim Gugus Tugas, khususnya Klaster GKII Langap Malinau. Karena klaster tersebut masih berkembang, terutama pada kontak erat. “Kita masih terus melakukan kontak tracing. Karena memang penularannya belum sepenuhnya bisa kita cegah,” jelas Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy, kemarin (2/6). 

Tim Gugus Tugas juga masih menunggi sejumlah 176 sampel yang telah dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Terdiri dari Tana Tidung (33 sampel), Malinau (55 sampel), Bulungan (34 sampel) serta masing-masing 27 sampel dari Tarakan dan Nunukan. 

Sementara itu, tiga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Tarakan yang merupakan Klaster Jamaah Tablig (JT) Gowa dinyatakan sembuh. Setelah menerima hasil swab yang kedua kalinya. Pasien Covid 35, 36 dan 37 yang sembuh tersebut, dua diantaranya kontak erat dengan Klaster JT Gowa. 

Mengenai tempat karantina di SMP Negeri 2 Tarakan yang sudah dikosongkan, akan dilakukan penyemprotan disinfektan ulang 2 kali. Bertujuan, agar benar-benar memastikan ruangan yang sudah dipakai tersebut steril.

“Kita berharap kekhawatiran orang tua murid yang akan masuk kelas bisa berkurang,” jelas Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, Selasa (2/6).

Dia menegaskan, warga yang masuk ke Tarakan tetap akan diisolasi di tempat yang sudah ditentukan. Meski sudah memiliki hasil rapid test dan swab. Hingga kini tempat karantina hanya tersisa di SMP Negeri 1 Tarakan. 

“Dalam surat edaran tetap harus dikarantina dan tak bisa diisolasi di rumah. Sesuai arahan Wali Kota Tarakan, tempat karantina tersebut akan berakhir hingga 14 Juni mendatang,” tegasnya.

Bagi penumpang yang tiba di Tarakan melalui bandara tetap akan dilakukan screening kesehatan. Namun bagi penumpang transit di Tarakan langsung bisa melanjutkan perjalanan ke kota tujuan. 

Meski jalur penerbangan telah dibuka, dugaan adanya pemalsuan dokumen hasil rapid test yang dikeluarkan oleh rumah sakit masih ada. Kepolisian akan memproses laporan tersebut sesuai hukum yang berlaku.

“Apabila ditemukan dokumen kesehatan palsu yang dikeluarkan oleh oknum-oknum, kami akan menindaklanjuti. Apabila sudah terbukti, akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” singkat Kapolres Tarakan, AKBP Filoll Praja Arthadira.

Menanggapi hal ini, Komandan Kodim 0907 Tarakan, Letkol Infanteri Eko Anthoni Chandra mengaku, jika nantinya ada laporan dokumen palsu maka bisa mengancam keselamatan jiwa orang lain. Sehingga diperlukan langkah-langkah proses hukum agar tidak mengulangi perbuatan tersebut. “Perlu diberikan efek jera,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan, Khairul menyatakan, selama penerapan PSBB belum menemukan pelanggaran adanya dugaan pemalsuan dokumen hasil rapid test.Hanya saja ada beberapa pelanggaran surat tugas yang diindikasi telah habis masa berlakunya. 

“Untuk yang (pemalsuan) rapid test belum saya dengar,” tuturnya. Namun Khairul menegaskan, agar warga yang ingn bepergian ke Kota Tarakan dan keluar menghindari munculnya pemalsuan dokumen. Pasalnya, jika ada dugaan pemalsuan dokumen maka bisa membahayakan orang banyak. “Kalau di sini (Tarakan) kita batasi (hasil rapid test) hanya dari rumah sakit,” tuturnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X