Tunggu Persetujuan Kemenkes

- Jumat, 24 April 2020 | 18:07 WIB
Ilustrasi/Internet
Ilustrasi/Internet

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara sudah menindaklanjuti usulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, terkait fasilitas karantina di wilayah perbatasan dalam menangani pandemi Covid-19. 

Usulan tersebut pun sudah diserahkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Kita sudah telaah dan kaji secara mendalam. Kita juga langsung meneruskan ke Kemenkes,” jelas Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara Suriansyah, Kamis (23/4).

Meski sudah diusulkan ke Kemenkes, namun Pemprov belum menerima informasi lebih lanjut. Pasalnya, usulan fasilitas karantina di wilayah perbatasan bukan hanya Kaltara saja. “Kita masih menunggu persetujuan dari Kemenkes dan itu akan dikawal terus,” ujarnya.

Pemprov juga meminta dukungan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengkomunikasikan dengan Kemenkes. “Setiap ada telekonferensi kita selalu sampaikan ke Kemendagri. Karena ini mendesak untuk wilayah perbatasan,” ungkap Suriansyah.

Fasilitas karantina di wilayah perbatasan dinilai perlu. Karena wilayah perbatasan banyak jalur masuk dari negara tetangga, Malaysia yang perlu diawasi. Bahkan, ada deportan yang masuk ke wilayah Kaltara tanpa gunakan jalur resmi saja. Pemprov Kaltara juga mengusulkan tempat karantina untuk TKI yang dideportasi. Meski sampai saat ini, belum ada deportasi yang dilakukan oleh pihak Malaysia.

Sementara itu, perkembangan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Tarakan, terhadap jamaah klaster Gowa menunjukkan hasil yang menggembirakan pada Kamis (23/4). Hasil uji swab terkonfirmasi negatif diperoleh dari lima jamaah klaster Gowa yang di karantina di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT). Dengan hasil tersebut, jamaah tersebut pun dipulangkan ke rumahnya.

“Kami menerima hasil sampel negatif lima jamaah klaster dan dipulangkan dari RSU Kota Tarakan,” terang Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti.

Meski sudah dipulangkan, akan tetapi kelima jamaah tersebut masih diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Dengan perhitungan mengacu pada terakhir kali kontak dengan pasien positif Covid-19. Jamaah klaster Gowa di Tarakan tinggal menyisakan satu orang yang masih menunggu hasil uji sampel.

Meski klaster Gowa memberi kabar cukup baik, namun Devi belum mau menyimpulkan kalau kasus Covid-19 di Tarakan menurun. Karena angka kesembuhannya masih kecil.

Dari 27 pasien Covid-19 terkonfirmasi positif, baru satu pasien yang dinyatakan sembuh, yakni pasien kasus covid-01. Sisanya masih menunggu hasil uji swab. “Kita tetap melakukan tracing kasus. Kita harus batasi tracing kasusnya dan masih banyak yang belum sembuh,” tuturnya.

Secara kumulatif, Devi melaporkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 4 orang, termasuk yang meninggal dunia. Semua masih menunggu hasil pemeriksaan sampel. Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 233 orang. Di mana pemantauan yang dilakukan oleh puskesmas sesuai dengan wilayah tempat tinggal ODP itu, masih sebanyak 115 orang.

Jumlah ODP yang telah selesai menjalani pemantuan 14 hari ada 118 orang dan dinyatakan sehat serta mendapatkan surat keterangan sehat dari puskesmas. Orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 350 orang, yang sedang dilakukan pemantauan sebanyak 229 orang, dan yang selesai dilakukan pemantauan sebanyak 121 orang.

Perkembangan lain, dari hasil tracing kasus dugaan transmisi lokal terhadap pasien covid-11, Tim Gugus Tugas menetapkan satu orang keluarganya berstatus PDP.

Sampel pasien tersebut juga sudah diambil oleh petugas medis untuk dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, bersama sejumlah sampel swab PDP lainnya. Selain sampel orang tersebut, tim juga akan mengirim sampel enam orang dari klaster pesantren asal Magetan, Jawa Timur. Yang kini diisolasi di SMPN 1 dan SMPN 2 Tarakan. Pengambilan sampel sudah sejak Rabu (22/4) hingga Kamis (23/4). Direncanakan akan dikirim pada Jumat (24/4) mengikuti jadwal pesawat. (fai/mrs/uno)

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB

Abrasi Masih Mengancam Warga Sebatik

Senin, 25 Maret 2024 | 16:25 WIB
X