IPM Tarakan Tertinggi di Kaltara

- Senin, 2 Maret 2020 | 15:13 WIB
DUKUNG INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH: Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes bersilaturrahmi dengan pelaku industri mebel dan pembuatan perahu yang akan menempati kawasan Sentra Industri Kerajinan Kecil dan Menengah (SIKIM) pada 11 Januari 2020.
DUKUNG INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH: Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes bersilaturrahmi dengan pelaku industri mebel dan pembuatan perahu yang akan menempati kawasan Sentra Industri Kerajinan Kecil dan Menengah (SIKIM) pada 11 Januari 2020.

KEBERHASILAN Khairul dan Effendhi Djuprianto dalam satu tahun memimpin Kota Tarakan, juga mendapat pengakuan dari Hamid Amren yang tak lain Sekretaris Kota Tarakan. Terutama dalam memperbaiki perekonomian di Bumi Paguntaka.

Bukan tanpa dasar. Pria kelahiran Aceh Utara ini berpatokkan pada data Badan Pusat Statisik (BPS) Tarakan terhadap indikator pembangunan. Seperti tingkat pengangguran, kemiskinan, inflasi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Capaian Pemerintah Kota Tarakan dalam satu tahun terakhir, kalau kita lihat dari indikator-indikator makro ekonomi semuanya itu bagus. Ini merupakan hasil satu tahun kinerja pemerintahan Pak Khairul dan bapak Effendhi Djuprianto,” ujar Hamid, Jumat (28/2) lalu. 

Dibeberkan alumni S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ini, terhadap tingkat pengangguran, jika pada tahun 2018 sebesar 5,94 persen, tahun lalu menjadi 4,78 persen.

“Jadi ada penurunan 1,24 persen. Itu cukup besar penurunan angka kemiskinan, ini BPS punya ya,” imbuhnya. Grafik penurunan juga ditunjukkan terhadap tingkat kemiskinan di Tarakan.

Menurut Hamid, jika pada 2018 sebesar 6,15 persen, maka di tahun lalu menjadi 6 persen, atau turun 0,15 persen.

Selanjutnya tingkat inflasi pun menurun tajam. Dari 5 persen pada 2018, menjadi 1,47 persen tahun lalu. Dengan data tersebut, Pemkot Tarakan dinilai mampu mengendalikan harga dengan baik.

“Artinya harga-harga terkendali dengan baik selama satu tahun terakhir,” ujarnya. Yang  juga menjadi kabar gembira adalah pertumbuhan ekonomi di Tarakan yang dinilai meningkat.

Dari data BPS Tarakan sebesar 7,25 persen pada tahun 2018, menjadi 7,69 persen tahun 2019, atau kenaikan 0,17 persen.

Berdasarkan data BPS Tarakan, IPM Tarakan 2019 juga mengalami peningkatan yang menyentuh angka 76,09 persen, dari tahun lalu 75,69 persen atau naik 0,07 persen.

Menurut Hamid, IPM adalah akumulasi dari seluruh pembangunan. Karena IPM melihat dari tingkat pendidikan masyarakat, kesehatan, pembangunan infrastruktur, usia harapan hidup dan angka partisipasi sekolah.

“Secara nasional itu pada angka 50 besar, jauh dari kabupaten kota lainnya. Di Kaltara kita tertinggi,” tuturnya. Tidak hanya pencapaian secara angka statistik, secara kasat mata, Hamid juga menilai bermunculannya bangunan-bangunan baru, baik warung maupun toko.

Keberhasilan yang dicapai, berkat kemampuan Pemkot Tarakan mengelola anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang bertumpu pada kepentingan masyarakat.

“Arah daripada APBD itu harus berorientasi kepada masyarakat. Kemudian pembelanjaan ABPD tidak boleh stagnan, seperti tahun ini. Kita Januari sudah belanja, artinya masyarakat kalau selesai proyek, maka bisa ditagih kepada pemerintah dan dibayarkan,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dinkes PPU Gencar Lakukan Pencegahan DBD

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:20 WIB
X