“Jangan Kalah dengan Relawan”

- Rabu, 30 Oktober 2019 | 22:02 WIB

SAMARINDA. Wakil Wali Kota Samarinda HM Barkati mengimbau kepada seluruh petugas di Command Center (CC) Room panggilan darurat 112 agar lebih peka dan tanggap dalam merespons segala macam bentuk laporan yang disampaikan masyarakat. “Saya dapat laporan sejak dua minggu beroperasi, petugas yang piket selama 24  jam di command center hanya dari Dinas Kominfo, Satpol PP dan Damkar,” kata Barkati saat memimpin rakor perangkat daerah pendukung operasional call center 112, di ruang Command Center, Rabu (30/10).

Padahal sambung dia, sesuai kesepakatan awal, harusnya OPD yang bertugas juga ada dari Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan dari kepolisian.  Ia menjelaskan memang saat ini dibutuhkan komitmen bersama untuk menjalankan kebijakan yang telah disepakati. Termasuk salah satunya keberadaan command center yang dibangun sebagai pusat pelayanan terhadap panggilan darurat.

“Saya minta OPD lain. Jangan salah paham di sini. Jangan beranggapan dibangunnya Command Center berarti semua OPD dibawah koordinir Diskominfo,” pesan Wawali. Padahal, kata dia, Diskominfo di sini hanya bertugas menyiapkan fasilitas dan perangkatnya saja. Sedangkan SDM-nya perlu kerja sama semua OPD yang terkait. Karena itu, ia meminta instansi yang terlibat bisa lebih aktif menugaskan stafnya piket bergantian selama 24 jam.

“Masa kita kalah dengan relawan yang tanpa digaji malah stand by 24 jam di command center. Harusnya kita malu dan lebih sadar akan hal ini, mengingat pak wali dalam suatu kesempatan selalu mensosialisasikan ke masyarakat keberadaan panggilan daurat tadi,” tegas Barkati.

Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah menambahkan selama dua minggu berjalan petugas yang piket di Command Center sudah menerima panggilan darurat sebanyak 10.265 kali. Dia mengakui dari semua panggillan darurat tadi tidak semua bisa terlayani dengan cepat. Karena faktornya adalah petugas dari OPD yang piket di Command Center tidak semua hadir.

“Contoh seperti beberapa waktu lalu ada warga yang menelpon meminta kendaraan ambulan karena kebutuhan mendesak, petugas yang piket di sini pun akhirnya kalang kabut mencari info yang bisa menghubungkan ke pihak rumah sakit. Karena tidak dapat akhirnya kita dibantu ambulan tim relawan,” akunya.

Belum lagi pada saat terjadinya kepadatan lalu lintas di beberapa sudut jalan hasil dari pantauan CCTV, harusnya petugas dari Dinas Perhubungan bisa langsung responsif melihat kondisi ini. Tetapi sayangnya karena tidak ada yang bertugas di Command Center akhirnya tindakan pun terkesan lamban.

Padahal jika meniru Surabaya, di sana jelas Dayat -begitu dia disapa- wali ota Risma menginstruksikan agar semua panggilan darurat langsung direspons. Tidak boleh lebih dari 7 menit. Sehingga kejadian di lapangan bisa langsung terselesaikan.

“Melalui rakor hari ini, kami berharap setidaknya pola koordinasi sudah bisa ditentukan. Sehingga OPD yang terlibat sudah betul-betul siap menjalankan komitmen bersama dalam memberikan pelayanan darurat untuk menyelesaikan kejadian maupun tindakan di lapangan,” harap Dayat. (kmf4/adv/nha)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X