Ubah Sampah Jadi Berkah

- Selasa, 29 Oktober 2019 | 21:52 WIB

KESEMPATAN ada di mana-mana, tinggal bagaimana kita meraihnya. Itu yang selama ini menjadi pedoman warga Kampus Labbaika. Berbagai torehan prestasi berhasil direbut dalam sejumlah kompetisi. Dengan semangat tinggi serta giat berlatih untuk mengasah kemampuan, segudang prestasi berhasil mereka kumpulkan.

Belum lama ini, pundi-pundi piala kembali berhasil disabet siswa SMK TI Labbaika. Halizah Lutfia berhasil merebut juara utama dalam lomba fashion show bertema Borneo Recycle 2019 di Big Mall, Samarinda. Praktis, gadis 14 tahun ini kembali mampu mengharumkan nama yayasan pendidikan (YP) di Jalan KH Harun Nafsi, Kelurahan Rapak Dalam, Loa Janan Ilir tersebut.

Untuk mencapai keberhasilan itu bukan hal yang gampang. Rusmiati Ami Aslamiah S. Pd selaku guru pembinanya mengaku harus berjuang keras dalam hal kreativitas hingga inovasi agar dapat mencuri perhatian para dewan juri. Itu sebabnya, dia pun selektif dalam memilih sampah yang hendak didaur ulang sebagai bahan gaun dalam lomba tersebut.

“Bahan-bahan yang kita gunakan terdiri dari karung goni, kemasan beras, pembungkus buah apel, karung bawang hingga piring telor dan CD sebagai aksesoris,” kata wanita yang akrab disapa Ibu Ami, kemarin (27/10). Tak hanya selektif dalam memilih bahan. Ibu Ami juga mengaku detail dalam merajut gaun yang bakal digunakan dalam ajang tersebut. Menurutnya proses pembuatannya hanya berlangsung selama empat hari di sekolah. “Kami menggunakan ruang perpustakaan untuk menjahit dan dilakukan selama empat hari. Di sini kreativitas kami memang sangat diuji,” tuturnya.

Proses tak membohongi hasil. Gaun rajutan dari berbagai sampah kemasan tersebut mampu tampil elegan. Karung goni yang digunakan sebagai dasar pada gaun tersebut, dipadu dengan karung bawang di bagian bawah, membuat busana dari sampah tersebut terlihat sangat istimewa. Sang desainer juga menambahkan corak batik Kaltim di bagian tengah dan aksesoris dari kemasan apel serta piring telor di bagian atas.

Proses itu semakin sempurna saat digunakan Halizah di atas panggung. Gadis yang duduk di kelas X OTKP II yang sudah memiliki talenta matang dalam dunia modeling itu berhasil tampil sempurna menunjukkan gaun daur ulang hasil rajutan dari sekolahnya di hadapan para juri.  “Dan akhirnya dari 30 peserta umum yang ikut dalam ajang tersebut, kami berhasil menjadi juara satu. Tentu ini hal yang sangat membanggakan bagi kami,” kata Ibu Ami.

Dia pun mengakui bahwa Kampus Labbaika bukan kali pertama mengikuti ajang semacam itu. Sejauh ini, kata Ibu Ami, sedikitnya dia sudah mengikuti tujuh ajang yang sama di tingkat kota. Bahkan beberapa diantaranya juga sudah berhasil menyabet juara. “Kita selalu belajar dari kekurangan-kekurangan sebelumnya,” ujarnya.

Ada banyak pesan yang tersirat dari kemenangan kali ini. Selain soal kreativitas, kata Ibu Ami, kita harus lebih jeli dalam melihat sesuatu. Termasuk sampah di sekitar kita. Karena menurutnya, jika sebuah benda diolah dengan cara yang benar, maka akan memiliki nilai jual. “Jadi jangan pernah memandang sebelah mata soal sampah. Jika diolah dengan baik, maka akan berharga,” pungkasnya. (*/aya)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X