Dua Penambang Terancam

- Rabu, 3 Juli 2019 | 16:48 WIB

BUKIT PINANG. Abidin Yansyah dan Armain alias Utuh dipastikan sebagai penambang lubang maut di areal konsesi PT Insani Bara Perkasa (IBP). Lubang bekas tambang ini mengakibatkan tewasnya Ahmad Setiawan, bocah 10 tahun.

Abidin dan Armain merupakan warga Jalan Pangeran Suryanata, Gang Saka RT 11, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu. Keduanya tak lain merupakan tetangga kakek Ahmad. Mereka yang selama ini melakukan aktivitas penambangan batu bara secara ilegal.

Polisi yang sebelumnya sudah memintai keterangan Abidin dan Armain atas insiden meninggalnya Ahmad di kolam tambang batu bara ilegal itupun, telah mengantongi pengakuan keduanya yang menyebut merekalah sebagai penambang di lubang itu.

Untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penyelidikan kasus tersebut, polisi telah meningkatkan kasus dari penyelidikan menjadi penyidikan. Dengan begitu Abidin dan Armain tercancam menjadi tersangka karena telah menyebabkan hilangnya nyawa Ahmad.

"Kami sudah melakukan gelar perkara setelah memintai keterangan 13 saksi termasuk KTT (Kepala Teknik Tambang) PT IBP. Oleh karena itu status kasus itu kamo tingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan. Selanjutnya kami akan memintai keterangan saksi ahli dan berkoordinasi dengan kejaksaan serta melakukan gelar perkara lagi dengan Satreskrim Polreata Samarinda untuk menentukan tersangka," beber Kapolsek Samarinda Ulu, Kompol Arifin Renel, melalui Kanit Reskrim, Ipda M Ridwan.

Dengan meningkatnya status penanganan kasus itu, polisi pun telah menerbitkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke sejumlah pihak terkait.

"Untuk SPDP sudah kami terbitkan sebagai awal penyidikan yang selanjutnya dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait," ujarnya.
Sebelumnya, penyelidikan kasus lubang tambang yang menewaskan Ahmad terus digeber Polsek Samarinda Ulu. Belasan saksi dimintai keterangan termasuk dua warga penambang ilegal yang menciptakan lubang maut itu Abidin Yansyah dan Armain.

Dua penambang yang menyebabkan tewasnya Ahmad itu telah memberikan keterangan. Mereka mengakui menggarap lubang itu, menginformasikan siapa yang mendanai kegiatan penambangan tersebut yang merupakan warga Pangkal Pinang dan juga menyampaikan berapa jumlah batu bara yang dikeruk dari lubang itu.(oke/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X