Tiba di Tarakan, 30 Penumpang Pesawat Jalani Karantina

- Sabtu, 9 Mei 2020 | 18:30 WIB
DIPERKETAT: Para penumpang yang menggunakan moda transportasi udara, setiba di Bandara Juwata Tarakan akan menjalani screening sebelum dikarantina.
DIPERKETAT: Para penumpang yang menggunakan moda transportasi udara, setiba di Bandara Juwata Tarakan akan menjalani screening sebelum dikarantina.

TARAKAN - Tercatat 30 orang tiba di Bandara Internasional Juwata Tarakan sejak dibukanya jalur penerbangan oleh Kementerian Perhubungan pada 7 Mei lalu. Penumpang yang datang langsung menjalani karantina di salah satu hotel di Tarakan. 

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr Devi Ika Indriarti mengatakan, 30 orang ini akan bertugas sebagai pergantian kru PT Pertamina di Pulau Bunyu. Mereka telah menjalani screening sebelum dikarantina.

Di Pelabuhan Malundung dan Tengkayu I Tarakan, warga yang baru tiba sebanyak 70 orang. Penumpang tersebut juga dilakukan screening kesehatan. Selanjutnya dilakukan karantina di SMP 1 (1 orang), SMP 2 (4 orang), Rumah Sakit Bhayangkara (5 orang), Rumah Sakit Pertamina (8 orang) dan isolasi mandiri di rumah sebanyak 52 orang.

“Adapun yang berangkat dari Pelabuhan Malundung dan Tengkayu I Tarakan sebanyak 32 orang dan telah dilakukan screening,” tuturnya. Alasan orang yang dilakukan karantina di SMP 1 dan SMP 2 masih belum diketahui tujuannya untuk datang ke Tarakan. Sementara untuk yang isolasi mandiri diketahui ada penjamin, baik itu dari keluarga ataupun dari perusahaan selama berada di Tarakan.

“Yang isolasi di rumah memang beberapa ada keperluan dinas dan juga ada penjaminnya,” ujarnya. Koordinator Karantina Kesehatan SMP 1 Tarakan, Kajat Prasetyo menjelaskan, saat ini terdapat 17 Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang dikarantina. Dari total tersebut, 4 orang diantaranya sudah melakukan uji swab yang kedua kali.

“Nantinya kalau hasilnya negatif mereka sudah bisa dipulangkan. Soalnya hasil swab pertama juga hasilnya negatif,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Kajat, pihaknya terus melakukan pemantaun ketat terhadap kondisi kesehatan dari 17 ODP tersebut. Bahkan, untuk ODP yang kondisi tidak sehat akan disarankan agar tidak berpuasa sementara waktu. Dengan memastikan setiap makanan yang akan dikonsumsi pada makan pagi, siang, dan malam.

“Ada memang beberapa yang menunjukkan gejala selama dikarantina. Tapi nanti dari Dinkes akan melakukan screening ulang tiga hari sekali. Kalau ada gejala akan dibawa ke RSUKT (Rumah Sakit Umum Kota Tarakan) untuk diisolasi,” imbuhnya.

Ditambahkan, orang yang sudah dikarantina sebelumnya di SMPN 1 Tarakan dua orang diantaranya sudah dipindahkan ke RSUKT. Selain itu, ada beberapa orang yang dipulangkan setelah habis masa karantina dan berdasarkan surat keterangan dari Dinkes Tarakan.

“Yang dipulangkan ada 16 orang selesai dikarantina selama 14 hari. Tetap disarankan mengikuti protokol menjaga kesehatan terhadap Covid-19,” ungkapnya. Meski lebih banyak melakukan kegiatan di dalam ruangan, namun para ODP yang dikarantina juga disarankan untuk berolahraga di luar ruangan pada pagi hari. Hal itu dihimbau agar bisa meningkatkan imunitas tubuh. Meski bisa berolahraga di luar ruangan, namun pihaknya memastikan semuanya akan dijaga ketat oleh petugas.

“Kalau ada yang akan melarikan diri, saya akan menindak tegas. Kalau ada yang menitipkan makanan bisa dititipkan ke petugas dan itu boleh,” tuturnya.

Pemberlakukan karantina bagi warga usai perjalanan luar daerah, juga akan diterapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan. Sesuai yang tertuang dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang disusun Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan.

Bahkan SOP karantina tersebut tidak ada batasan waktu, selama pandemi Covid-19 belum reda. Bupati Bulungan Sudjati menegaskan, pilihan bagi warga hanya ada dua, kembali ke daerah asal atau masuk karantina. “Setiap pelaku perjalanan yang masuk ke Bulungan wajib menggunakan masker dan melalui screening,” tegasnya, Kamis (7/5) lalu.

Di Bulungan, penyebaran virus dari Klaster Ijtima Gowa, Sulawesi Selatan sudah mulai stagnan. Yang masih diwaspadai Klaster Retreat GKII Langap, Malinau. Satu orang bisa menularkan hingga 10 orang. Asumsinya, jika menularan 10 orang, bukan tidak mungkin yang terpapar bisa mencapai 100 orang.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X