Edi Damansyah “Bermain” Sendiri, Rita Kecewa

- Kamis, 30 Januari 2020 | 22:35 WIB
Rita Widyasari (idin/sapos)
Rita Widyasari (idin/sapos)

TENGGARONG. Rita Widyasari selaku mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) merasa sangat kecewa. Penyebabnya, Edi Damansyah, kini Bupati Kukar definitif, telah menetapkan nama calon wakil bupati (Wabup) tanpa melibatkan Rita. Ya, Edi “bermain” sendiri. Padahal dulunya di Pilkada 2015, pasangan Rita-Edi terpilih memimpin Kukar melalui jalur independen alias perseorangan.

"Sebagai calon independen. Kami dan saudara Edi Damansyah memenangkan Pilkada Kukar periode 2015-2020. Sehingga secara etika dan fatsoen politik, selayaknya Edi Damansyah meminta pendapat atau memberikan kesempatan kepada kami, untuk mengajukan nama yang berdasarkan kepentingan dan kebaikan bersama serta Kukar,” ujar Rita melalui selembar surat dikirimkan ke DPRD Kukar.
Jelas Rita kecewa. Dia sangat keberatan atas penunjukan sepihak mengenai calon Wabup Kukar oleh Edi. Meskipun kini Rita terpuruk lantaran terjerat kasus hukum. Seyogyanya Edi masih meminta saran dan pendapat Rita. Karena bagaimana pun juga, jika tidak digandeng Rita sebagai wakil bupati di Pilkada Kukar 2015 lalu, belum tentu Edi kini jadi orang nomor 1 di Pemkab Kukar.

"Maka dalam kesempatan ini pula, kami memohon dengan Ketua DPRD Kukar, sekaligus Ketua Golkar. Dimana kami dan orangtua kami adalah bagian di dalamnya. Dan kami memohon kepada seluruh kader Golkar di DPRD Kukar, untuk memperjuangkan keberatan kami. Juga diberikan hak sama dengan Bupati Kukar. Dengan mempertimbangkan satu nama, meskipun kami adalah mantan Bupati Kukar,” jelas Rita di suratnya tersebut.

Tidak itu saja, Rita juga menampik jika munculnya nama Chairil Anwar selaku calon Wabup Kukar, ditetapkan Edi berdasarkan restunya. “Tidak pernah saya tahu itu (Chairil Anwar selaku calon Wabup, Red). Memang pernah saat saya akan sidang di pengadilan, ada disalami Pak Chairil. Terus dia bilang, terima kasih telah memilihnya jadi Wabup. Saya sempat bingung. Karena tak pernah saya kasih restu itu. Tahu-tahu saja bilang terima kasih ke saya,” kata Rita lagi.

Karuan saja surat protes Rita ini, langsung menyita perhatian masyarakat Kukar. Sejumlah anggota DPRD Kukar juga memaklumi kekecewaan Rita. Mengingat “sejarah” perjalanan nasib Edi sampai kini jadi bupati, memang tidak bisa dipisahkan dari andil kuat Rita selaku pasangan peserta Pilkada Kukar 2015 melalui jalur independen.

“Wajar jika Ibu Rita ikut mengajukan nama calon wabup. Karena beliau di Pilkada Kukar 2015 lalu lewat jalur independen. Jadi secara etika berpolitik, semestinya Ibu Rita tidak ditinggalkan Pak Edi begitu saja,” ujar Jumarin Thripada, anggota DPRD Kukar yang juga duduk di Panitia Pemilihan (Panlih) Wabup Kukar. (idn/nin)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X