TARAKAN – Warga Kalimantan Utara yang sempat menjalani masa karantina selama 14 hari di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, akhirnya tiba di Bandara Juwata Tarakan, sekira pukul 11.00 Wita, Minggu (16/2).
Warga Kaltara di karantina setelah dipulangkan oleh Pemerintah Indonesia, bersama ratusan warga Indonesia lainnya. Karena wabah virus corona yang melanda negara Tirai Bambu itu. Khusus warga Kaltara merupakan mahasiswa yang sedang menempuh kuliah di Tiongkok.
Namun, dari 20 warga yang dikarantina, satu warga belum tiba di Tarakan. Menurut informasi yang diperoleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Utara, Usman, warga masih berada di Jakarta bersama keluarganya.
“Jumlah sebenarnya yang dari Natuna itu 20 mahasiswa. Tapi kami dapatkan informasi ada satu yang masih tinggal di Jakarta, masih bersama dengan keluarga, nanti akan menyusul pulang,” ujar Usman kepada awak media, ditemui disela menjemput kedatangan warga Kaltara tersebut.
Ke 20 warga berasal dari sejumlah kabupaten dan kota di Kaltara. Terdiri dari 8 orang (Tarakan), 7 orang (Kabupaten Nunukan), 3 orang (Bulungan) dan 2 orang (Malinau). Warga tersebut langsung dipulangkan ke kabupaten dan kota masing-masing.
“Seperti pernyataan Menteri Kesehatan, bahkan dari perwakilan dari WHO. Mereka dinyatakan sehat,” ucapnya.
Usman belum bisa memberikan informasi jadwal kembalinya mereka ke Tiongkok. Karena Pemerintah Tiongkok masih memberlakukan kebijakan menutup akses keluar masuk dari Wuhan.
Selain 20 mahasiswa tersebut, menurut Usman ada mahasiswa Kaltara lainnya yang telah pulang lebih awal. Mereka ada yang masuk melalui Jakarta dan Nunukan. Mereka tetap dipantau oleh petugas dengan thermal scanner dan kartu kewaspadaan kesehatan.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan, Khairul menanggapi positif kedatangan mahasiswa Tarakan yang kuliah di Tiongkok tersebut. Ia menilai mereka sudah “aman” dari virus corona.
“Saya kira tidak ada masalah, bila sudah keluar dari karantina maka dianggap amanlah,” ujar Khairul.
Sebenarnya tidak hanya mahasiswa tersebut yang telah kembali, anaknya yang juga kuliah di Tiongkok, terlebih dulu tiba di Tarakan. Khairul pun memastikan kondisi anaknya sehat.
Ia menilai Pemerintah Pusat cepat merespon wabah tersebut dengan upaya penanggulangan. Begitu mewabah, pemerintah memperketat pengawasan warga yang datang dari Tiongkok ke Indonesia.
Dikonfirmasi terpisah, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menegaskan, tidak ada satupun mahasiswa asal Kaltara yang dipulangkan terjangkit virus corona. Untuk biaya pemulangan tersebut ditanggung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara.
“Saya tugaskan Kepala Kantor Penghubung Kaltara dan Kepala Dinkes Kaltara menjemput mereka. Kemudian mendampingi mereka hingga sampai di Tarakan dan itu sudah dilakukan,” terangnya, Minggu (16/2).