Deteksi Jarak Kendaraan dan Pengontrol CO

- Minggu, 13 Oktober 2019 | 17:53 WIB

SMA 1 Tarakan tak pernah habis dalam ‘memproduksi’ pelajar berprestasi. Terbaru,  siswanya atas nama Muhammad Faturrahman Marsuki, dinobatkan sebagai juara pertama di ajang Pemilihan Pelajar Pelopor Tingkat Nasional (P3TN) 2019. 

 

MUHAMMAD RAJAB, Tarakan 

 

Mewakili Kalimantan Utara pada lomba yang digelar di Jakarta dan berakhir Jumat (11/12), Faturrahman berhasil meyakinkan para juri untuk menahbiskannya sebagai yang terbaik di antaranya duta 34 provinsi lainnya. 

Siswa kelas X MIPA 1 SMA 1 Tarakan ini membawa karya penelitiannya, berupa alat pengontrol karbonmonoksida (CO) dan pendeteksi jarak untuk kecelakaan dan kesehatan lalu lintas, atau disingkat CC-Destra. 

“Ini adalah sebuah alat berbasis mikro kontrol yang dibuat oleh Muhammad Faturrahman Marsuki, dengan tujuan utamanya yaitu meningkatkan kewaspadaan kepada para pengguna kendaraan, baik roda dua dan roda empat, terhadap jarak kendaraan antara satu dengan yang lainnya,” ujar guru Kegiatan Ekstrakurikuler (KIR) SMA 1 Tarakan, Ade Kuswara, Sabtu (12/10). 

Project tersebut hasil penyempurnaan yang dilakukan anak didiknya itu, dari keikutsertaan lomba serupa tingkat provinsi Kalimantan Utara, Agustus lalu. Saat itu, Faturrahman hanya menjadikan alat tersebut sebagai alat peringatan jarak pada kendaraan saja dan hanya menyabet juara ketiga. 

Bersyukur Faturrahman masih diberi kesempatan oleh Pemerintah Kalimantan Utara untuk berlomba di P3TN nasional. Kesempatan itupun tidak disia-siakannya dengan menyempurnakan project penelitiannya. 

“Bisa dikatakan, alatnya ini multifungsi. Karena selain sebagai sistem peringatan jarak antar-kendaraan satu dengan lainnya, juga sebagai pendeteksi kadar gas CO atau gas karbonmonoksida,” jelas Ade Kuswara. 

 

“Lalu dilengkapi dengan sistem seinotomatis. Itu juga terinspirasi dari lupanya emak-emak zaman now yang suka lupa kasih mati lampu seinmotornya. Jadi satu alat, tapi dia memiliki tiga fungsi,” lanjut Ade. 

Alat tersebut berbentuk portabel berukuran 7x10 cm. Lebih kecil dari ukuran sebelum disempurnakan, yakni 7x17 cm. 

Alat tersebut berisikan rangkaian komponen elektronik. Di antaranya, alat sensor MQ-7 untuk mendeteksi kadar gas CO, sensor TF mini untuk mendeteksi jarak. Ada juga alat Arduino Nano Tiga, untuk mengatur lampu sein otomatis. 

Selain komponen tersebut, alat itu juga dilengkapi indikator LED yang menampilkan data angka berikut tulisan dari hasil deteksi terhadap kadar karbonmonoksida yang dihasilkan kendaraan. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X