PERNAH menjabat selaku Penjabat (Pj) Wali Kota Samarinda selama 6 bulan, Zairin Zain melihat dan merasakan cukup banyak yang harus ditingkatkan dan dibenahi di Kota Tepian. Utamanya masalah banjir, penataan kawasan kumuh, penataan fasilitas umum di kawasan Citra Niaga, kawasan pasar dan fasilitas hiburan masyarakat.
Sekian banyak PR itu, tak bisa banyak dilakukannya dengan waktu yang sangat singkat saat ia menjadi Pj. Karena itu, Zairin meneguhkan hatinya bisa melanjutkan membenahi problematika tersebut.
Pengalamannya di birokrasi selama kurang lebih 25 tahun, tentu ia kenyang asam garam dalam menata program dan perencanaan pembangunan. Apalagi posisi terakhir sebelum ia purna tugas, di jabatan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim.
“Samarinda sejak dulu adalah kota dagang dan jasa. Ini yang harus kita genjot lebih tajam, agar dapat meningkatkan PAD kota ini," tutur pria kelahiran 14 Juni 1959 ini.
Untuk mendukung hal tersebut, menurutnya, harus membenahi dulu masalah yang paling urgent yakni banjir dan menata sungai-sungai kecil. "Masalah paling kasuistis adalah banjir. Itu yang kita benahi pertama. Menjaga dan menata kawasan resapan air catchment area untuk menghindari dan mengurangi banjir di kawasan Samarinda. Penataan kawasan sungai-sungai kecil," tuturnya. (soc/nin)