TANJUNG SELOR – Perjalanan panjang dan melelahkan harus dirasakan jamaah haji Kaltara. Tak hanya menempuh perjalanan panjang dari Arab Saudi ke Tanah Air, kembali ke kampung halaman pun harus ditempuh dengan waktu belasan jam.
Kabut asap yang menyelimuti hampir seluruh wilayah Kalimantan, menjadi kendala pemulangan jamaah haji Kaltara melalui jalur udara. Harusnya, setelah tiba di Balikpapan, Kaltim, Minggu (15/9), jamaah haji Kaltara diberangkatkan menuju Tarakan di hari yang sama. Namun, terkendala karena kabut asap.
Perjalanan darat pun menjadi pilihan bagi sebagian jamaah haji Kaltara, terutama asal Bulungan dan Tana Tidung. Mereka tiba kemarin (16/9), sekira pukul 20.00 Wita, setelah menempuh perjalanan belasan jam dari Balikpapan.
Meski terpancar wajah bahagia kembali ke kampung halaman. Rosdiana, warga Tanjung Selor tak bisa menutupi kelelahannya. "Tertahan di bandara Balikpapan berjam-jam. Itu memang sempat membuat kami khawatir, karena belum bisa kembali," ujarnya kepada media ini saat ditemui di Masjid Agung Istiqomah.
Lanjut dia, setelah menunggu beberapa jam, akhirnya jamaah haji pulang melalui jalur darat. Kelelahan pun harus kembali dirasakannya. Namun, ia bersyukur karena bisa sampai dengan selamat. "Sampai di Tanjung Selor ini juga sisa-sisa tenaga terakhir," ungkapnya.
Jamaah haji lainnya, Zubaeda juga merasa bersyukur bisa sampai dengan selamat hingga ke Tanjung Selor. Meski harus menempuh perjalanan yang melelahkan. Termasuk Hartati yang juga bersyukur, meski harus lewat darat dari Balikpapan ke Tanjung Selor.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kaltara, Muhammad Aslam mengatakan, pemulangan jamaah haji Tarakan dan Nunukan dijadwalkan hari ini. Sedangkan jamaah haji asal Malinau, juga sudah diberangkatkan, kemarin. (*/fai/uno/fen)
