PERPISAHAN menjadi acara tahunan setiap sekolah. Tak terkecuali bagi para siswa yang menimba ilmu di Kampus Labbaika. Setiap akhir tahun ajaran tiba, mereka selalu menggelar acara perpisahan sebagai sarana serimonial sebelum beralih jenjang pendidikan.
Berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, acara perpisahan yang digelar pihak Yayasan Pendidikan (YP) yang berada di Jalan KH Harun Nafsi, Loa Janan Ilir ini jauh lebih meriah. Berbagai macam kesenian hingga keahlian para siswa ditampilkan dalam kegiatan yang berlangsung, Kamis (2/5) lalu, di Gedung Auditorium Sultan Sulaiman di Kampus IAIN Samarinda.
“Alhamdullilah, acara perpisahan yang diselenggarakan tahun ini berjalan sukses dan lancar. Bahkan bisa dikatakan jauh lebih meriah ketimbang tahun-tahun sebelumnya, “ kata Ketua Panitia Perpisahan YP Labbaika, Rusnaidah saat dikonfirmasi Sapos, kemarin (12/5).
Ada alasan mendasar mengapa acara yang diselenggarakan di Jalan HAMM Riffadin, Loa Janan Ilir tersebut berlangsung lebih meriah. Acara perpisahan diikuri siswa MTs dan siswa SMK, menurut wanita yang akrab disapa Ibu Ida ini, jumlah pesertanya juga jauh lebih banyak.
“Selain itu, tahun ini kami juga mengundang seluruh orangtua siswa yang menjadi peserta perpisahan serta mengundang beberapa pihak, seperti pewakilan dari Pemprov (Kaltim, Red) dan Pemkot Samarinda, Red) serta Kemenag Kaltim,” ujarnya.
Usai pembukaan berlangsung, beberapa kegiatan hiburan disajikan. Salah satunya tari-tarian dan aksi baris berbaris dari para siswa YP Labbaika. Tak hanya itu, pertunjukkan lain juga ditampilkan dalam kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita tersebut. “Siswa berprestasi juga kami tampilkan dalam kesempatan ini.Termasuk sederet ekskul (ekstrakurikuler) unggulan,” ulasnya.
Ibu Ida menjelaskan, tahun ini ada 244 siswa yang dilepas dalam acara tersebut. Sebanyak 84 diantaranya adalah siswa SMK dan 160 lainnya adalah siswa MTs. Dia berpesan kepada siswa SMK yang telah usai mengikuti masa pendidikan di YP Labbaika untuk terus melanjutkan jenjang ke perguruan tinggi. “Setidaknya supaya bisa mendapatkan keahlian yang lebih, untuk meraih cita-cita yang diinginkan,” tuturnya mengakhiri. (*/aya)
