TAK ada ekstrakurikuler di Kampus Labbaika yang tak memiliki prestasi. Seperti halnya Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dari kampus yang beralamat di Jalan KH Harun Nafsi, Kelurahan Rapan Dalam, Samarinda Seberang ini.
Kelompok paskibra yang terdiri dari 16 orang ini berhasil menyabet juara umum dalam Lomba Peraturan Baris Berbaris (LPBB) Garda 55 ke-15 yang diselenggarakan di SMA Negeri 5, 9-10 Februari lalu.
Rasa bahagia menggelayuti hati para siswa, guru pembina hingga pelatih saat dewan juri mengumuman juara umum dalam lomba tahunan tersebut. Tangis mereka seakan tak mampu dibendung, sebagai ungkapan rasa syukur atas kemenangan yang mereka raih di tahun ini.
Ditemui siang kemarin di sekolahnya, Khairun Nisa selaku guru pembimbing mengaku sangat senang dan terharu atas pencapaian yang dihasilkan para anak didiknya. Karena menurutnya kemenangan tersebut merupakan penantian panjang yang harus mereka lalui.
“Empat tahun kami berlatih untuk menjadi yang terbaik, alhamdullilah tahun ini kami menjadi juara umum (LPBB Garda 55, Red) se-Kaltim,” kata wanita yang akrab disapa Ibu Icha ini.
Kemenangan ini menurutnya bukan sebuah pencapaian yang instan. Jatuh bangun mengikuti kompetisi serupa sudah mereka rasakan hampir setengah dekade terakhir. Belajar dari sederet kesalahan yang pernah dilakukan, para paskibra asal SMK Labbaika yang menamakan dirinya sebagai Korps Garuda mampu bangkit dari keterpurukan.
“Selama tiga bulan kami berlatih penuh untuk pencapaian ini. Dan hasilnya, para siswa berhasil meraih tujuan mereka yakni kemenangan. Ini juga berkat dukungan pak kepala sekolah yang memersiapkan pelatih terbaik untuk kami,” urainya.
Dari kompetisi tersebut, Paskibra Korps Garuda SMK TI Labbaika berhasil menyabet piala bergilir SMAN 5, piala bergilir Gubernur Kaltim, best make up, piala pelatih terbaik dan juara utama 1. Sebagai pembina, Icha mengaku tidak berpuas diri. Bahkan menurutnya kemenangan ini akan menjadi motifasi baginya dan anak didiknya untuk berlatih lebih giat lagi.
Kepala Kampus Labbaika Ahmad Ade Sulaiman menyebut, prestasi yang diraih anak didiknya merupakan hal wajar. Karena dia mengaku tahu persis seberapa keras para siswanya berlatih beberapa bulan terakhir.
“Hasil yang dicapai merupakan kerja keras mereka. Dan ini menjadi bukti bahwa tidak ada proses yang berbohong pada hasil. Siapa yang bekerja keras, mereka akan mendapatkan hasilnya,” kata pria yang akrab disapa Pak Ahmad ini.
Walau demikian, Ahmad mengimbau kepada para siswanya untuk tidak cepat berpuas diri atas capaian yang berhasil diraih. Terus berlatih menurutnya merupakan hal yang harus dilakukan untuk mempertahankan prestasi dan melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. (*/s/aya/nin)
