Dikagetkan Warga Menenteng Parang

- Kamis, 7 Februari 2019 | 10:23 WIB

SAMARINDA. Selasa malam (5/2) lalu menjadi hari memilukan bagi sebagian warga Samarinda. Beberapa jam setelah ledakan dahsyat yang merenggut korban jiwa di dermaga Jalan KH Mas Mansyur, Loa Bakung, giliran warga Kampung Jawa di Samarinda Ulu yang disibukkan dengan musibah kebakaran.
Api pertama kali muncul di salah satu rumah warga di Jalan Merbabu, Gang Semangat, Rt 17, Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu. Suasana yang sebelumnya hening berubah menjadi kepanikan. Api diperkirakan pertama kali muncul pukul 00.45 Wita, Rabu (6/2) dini hari.
Sanking paniknya, sebagian besar warga yang menjadi korban tak dapat lagi menyelamatkan harta.
Salah seorang warga, Sukimin (41) yang rumahnya turut terbakar mengaku, saat kejadian dirinya baru saja tiba dari rumah sekitar pukul 00.30 Wita. Baru tiba di rumah ia dikejutkan dengan suara gaduh dari tetangga. Tak lama, ia mendengar suara teriakan.
“Rupanya ada api di rumah tersebut dan sudah membesar,” kata Sukimin.
Sukimin pun bergegas membawa 3 orang anggota keluarganya untuk menyelamatkan diri. Hanya beberapa surat berharga yang bisa ia selamatkan. Api dengan cepat membesar dan merambat ke rumahnya.
“Tidak ada mikir lagi. Yang penting nyawa selamat,” ucap Sukimin.
Hal yang sama diakui, Agil Firgiawan (15), salah satu warga yang tempat tinggalnya juga terbakar. Kata Agil, saat kejadian dirinya sedang di dalam kamar hendak beristirahat setelah membantu orangtuanya berjualan nasi goreng di Tepian Sungai Mahakam.
Namun, teriakan warga dan kobaran api yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya membuat dia pun bergegas menyelamatkan diri. Kepanikan membuatnya tidak dapat lagi menyelamatkan harta bendanya.
"Api berasal dari rumah biru. Lokasinya dua rumah dari rumah saya. Saat itu saya sedang di kamar main ponsel. Ada orang teriak-teriak. Saat saya cek keluar, api sudah besar terlihat dari lorong gang," kata Agil.
Petugas pemadam bersama unsur relawan sempat dibuat kewalahan. Lokasi kebakaran di permukiman padat dan gang sempit.
Diperparah dengan banyaknya warga yang mendatangi lokasi kejadian. Petugas pun kesulitan. Pemadam tidak dapat leluasa bergerak.
Bahkan, para relawan dikagetkan dengan seorang warga yang menenteng sebilah parang. Entah apa maksudnya, namun hal itu sempat membuat para relawan khawatir.
“Bawa parang sambil teriak-teriak. Tapi saat saya datangi bilangnya cuma ngamankan parangnya,” tutur Romy, seorang relawan.
Wakapolsek Samarinda Ulu, AKP Robin Harapan Mangunsong mengatakan, pihaknya belum dapat memberikan penjelasan terkait penyebab kebakaran. Pihaknya fokus melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian.
"Dalam musibah ini tidak ada korban jiwa. Kami masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi untuk mencari penyebab pasti musibah kebakaran ini," kata Robin.
Dari data Kelurahan Jawa, musibah ini menghanguskan 17 rumah. Terdiri 12 rumah tunggal, 4 bangsal 11 pintu dan 1 kantor. Sebanyak 70 jiwa dari 21 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 02.00 Wita.
“Korban ada yang ditampung tetangga yang lolos dari api. Ada juga yang mengungsi ke rumah keluarga masing-masing,” kata Lurah Jawa, Muhammad Munandar. (kis/nha)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB
X