Meski menjadi sektor utama penopang ekonomi Kaltim, nyatanya pertambangan dan penggalian memiliki andil yang rendah pada serapan tenaga kerja. Yakni hanya 8,34 persen. Ini terungkap dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) di Kaltim pada Agustus 2023.
SAMARINDA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana mengatakan, hasil Sakernas mencatat jumlah angkatan kerja sebanyak 1.950.860 orang, naik 98.058 orang dibanding Agustus 2022. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) naik 0,84 persen poin. Dengan penduduk usia kerja adalah semua orang yang berumur 15 tahun ke atas.
Menurutnya, penduduk usia kerja mengalami tren meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kaltim. Penduduk usia kerja di Kaltim pada Agustus 2023 sebanyak 2.975.137 orang, naik sebanyak 112.744 orang dibanding Agustus 2022, dan naik sebanyak 155.572 orang jika dibanding Agustus 2021.
Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja, yaitu 65,57 persen (1.950.860 orang), sisanya masuk pada kategori bukan angkatan kerja. “Komposisi angkatan kerja di Kaltim pada Agustus 2023 terdiri atas 1.847.295 orang penduduk yang bekerja dan 103.565 orang pengangguran,” ungkapnya, Jumat (10/11).
Apabila dibandingkan Agustus 2022, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja di Kaltim sebanyak 98.058 orang. Penduduk bekerja naik sebanyak 100.375 orang dan pengangguran turun sebanyak 2.317 orang. Sementara itu, apabila dibandingkan kondisi Agustus 2021 jumlah angkatan kerja mengalami peningkatan sebanyak 104.313 orang, penduduk bekerja naik sebanyak 126.934 orang dan pengangguran turun 22.621 orang.
TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja yang terdiri dari penduduk bekerja dan pengangguran terhadap banyaknya penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara atau wilayah. TPAK di Kaltim pada Agustus 2023 sebesar 65,57 persen, naik 0,84 persen poin dibanding Agustus 2022.
Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 82,82 persen, lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 46,86 persen. Apabila dibandingkan Agustus 2022, TPAK laki-laki dan perempuan masing-masing mengalami peningkatan 0,08 persen poin dan 1,69 persen poin. “Jika dilihat dari lapangan pekerjaan utama, dapat digambarkan sektor mana yang menyerap tenaga kerja di Kaltim,” jelasnya.
Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat menggambarkan penyerapan masing-masing sektor dari seluruh penduduk yang bekerja di pasar kerja Kaltim. Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2023, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 19,74 persen, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 19,21 persen, dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 8,34 persen.
Tiga kategori lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan penyerapan pekerja terbesar jika dibandingkan Agustus 2022 adalah sektor pertambangan dan penggalian (23.564 orang), jasa profesional dan perusahaan (16.673 orang), dan penyediaan akomodasi & penyediaan makan minum (15.366 orang).
Sementara, tiga lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan penyerapan pekerja terbesar adalah industri pengolahan (7.047 orang), pengadaan listrik, gas, uap & treatment air, limbah, dan sampah (3.296 orang), dan jasa pendidikan (1.468 orang). “Meskipun mendominasi ekonomi Kaltim. Pertambangan hanya menyerap 8,34 persen dari total angkatan kerja,” pungkasnya. (ndu/k15)
Catur Maiyulinda
@caturmaiyulinda