Target pendapatan daerah selama kepemimpinan Isran Noor dan Hadi Mulyadi selalu di atas 100 persen atau melebihi target yang ditetapkan pada dokumen perencanaan.
ASEP SAIFI
@asepsaifi
SETELAH dilantik pada Senin (2/10) di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik akhirnya tiba di Samarinda (4/10). Sebelum memulai agenda pemerintahan di Jalan Gajah Mada, Akmal Malik mengikuti pisah sambut dengan Isran Noor dan Hadi Mulyadi di Samarinda Convention Hall. Dalam sambutannya, Gubernur Kaltim periode 2018–2023 Isran Noor meminta Akmal Malik agar tidak memecat anak buahnya. Baik honorer maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K), termasuk aparat sipil negara (ASN).
"Anak buah sampean sekarang adalah anak buah saya dulu, jadi bapak bisa gunakan sesuka-sukanya Bapak Gubernur, cuma jangan diberhentikan," pinta Isran Noor. Dia pun memberikan pesan kepada seluruh pegawai agar selalu bekerja optimal dan terus menunjukkan etos kerja dalam melayani pimpinan. Sehingga pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat selalu prima. "Ikuti dan lakukan program Pak (Pj) Gubernur, saya dan kalian semua harus mendukung Pak Gubernur. Dan saya percaya Pak Akmal Malik oke dan bijaksana," sambung mantan Bupati Kutai Timur tersebut.
Isran memaparkan, masih banyak kinerja Pemprov Kaltim di bawah komandonya bersama Hadi Mulyadi mereka yang belum optimal. Termasuk soal pemberantasan kemiskinan di Kaltim. Isran pun menyebut program pembangunan rumah layak huni kepada masyarakat merupakan salah satu solusi agar angka kemiskinan yang masih tinggi dapat menurun. "Saya tidak berani menyampaikan kepada bapak gubernur yang sekarang untuk meminta melanjutkan. Soalnya itu hak prerogatif Pak Akmal Malik untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan. Tapi itu penting menurut saya, apalagi sampai bisa terbangun 5–6 ribu rumah layak huni. Saya yakin angka kemiskinan Kaltim akan berada di bawah 2 persen," tegasnya.
Sementara itu, Akmal Malik menjamin tidak akan ada pemecatan kepada pegawai. Dengan catatan, tidak melanggar peraturan pemerintah. Dia pun mengaku kagum dengan semua capaian yang telah diraih Isran-Hadi dalam lima tahun memimpin Kaltim. Lanjut dia, banyak hal positif yang sudah diraih. Di antaranya, kinerja makro dari laju pertumbuhan ekonomi. Peningkatan kualitas pembangunan manusia (IPM), tingkat kemiskinan, dan pengangguran terbuka. "Lebih membanggakan lagi, dari sisi kinerja keuangan. Target pendapatan daerah selama kepemimpinan Bapak Isran Noor dan Hadi Mulyadi selalu di atas 100 persen, atau melebihi target yang ditetapkan pada dokumen perencanaan," urainya.
Tercapainya target pendapatan daerah itu, menurut pria kelahiran 16 Maret 1970 itu, karena didukung kapasitas fiskal yang baik dari Provinsi Kaltim. "Apabila dibandingkan dengan rata-rata kapasitas fiskal wilayah Kalimantan, kapasitas fiskal Provinsi Kaltim berada di atas capaian wilayah Kalimantan," sambungnya. Prestasi lainnya, yakni dengan ditetapkannya IKN, yang menjadi momentum besar bagi bangsa dan negara. Sebab, Ibu Kota Nusantara sebagai simbol identitas bangsa serta pusat gravitasi ekonomi baru yang diharapkan membawa multiplier effect. Menjadikan episentrum pertumbuhan yang akan semakin merata ke wilayah luar Jawa. "Khususnya mendukung pembangunan Indonesia-sentris menuju Indonesia Maju 2045," pungkasnya. (riz/k8)