SAMARINDA–Puncak klasemen sementara Liga 1 2023/2024 sudah di hadapan Borneo FC Samarinda. Mereka berhasil merapatkan jarak dengan pengisi singgasana sementara, Madura United, berkat kemenangan atas PSM Makassar di Stadion Segiri, Samarinda, tadi malam. Laga tersebut berkesudahan dengan skor 1-0. Saat ini, Pesut Etam sudah mengantongi 25 poin. Sementara Madura United berada di pucuk dengan selisih 27 poin.
Nah, yang menarik, kedua tim akan bersua pada pekan ke-14. Tepatnya di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, Minggu (1/10) mendatang. “Kami menilai semua pertandingan itu penting. Termasuk saat menghadapi PSM. Tetapi menarik untuk menyimak apa yang akan terjadi saat kami menghadapi Madura nanti,” jelas pelatih Borneo FC Samarinda Pieter Huistra dalam konferensi pers pasca pertandingan, tadi malam.
Kemenangan atas PSM Makassar sekaligus menambah panjang tren positif Pesut Etam saat bermain di kandang. Kini mereka mencatatkan enam kemenangan dan satu hasil imbang ketika menjamu lawannya di Theatre of Hell, julukan Stadion Segiri, Samarinda. Satu-satunya gol yang tercipta pada laga tersebut berasal dari titik putih yang dieksekusi Leo Lellis pada menit ke-82. Menanggapi hasil pertandingan tersebut, Huistra melihatnya sebagai sesuatu yang positif. Sebab, kedua kubu sama-sama menampilkan permainan yang ngotot dengan skema yang masing-masing berbeda.
“Pada babak pertama, pemain kami sempat gugup hingga menciptakan terlalu banyak kesalahan. Saya menilainya wajar, karena lawan kami adalah juara musim lalu.” “Tetapi pada babak kedua, kami mulai mendominasi pertandingan dan menciptakan banyak peluang. Hingga peluang itu muncul dari penalti. Kami layak mendapatkan kemenangan ini,” jelas pelatih berpaspor Belanda tersebut. Sementara itu, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kinerja wasit Ginanjar Rahman.
Dia menaruh sorotan kepada wasit asal Kabupaten Bandung ini. “Dia adalah wasit yang sama, yang merugikan kami ketika menghadapi Persita Tangerang. Dan, kali ini, orang yang sama, kami kembali dikecewakan,” jelas pelatih asal Portugal tersebut. Di antara sederet kesalahan tersebut dirinya pun menyoroti keputusan Ginanjar yang memberi ganjaran penalti untuk Borneo FC Samarinda. “Pertandingan berjalan menarik. Kami bisa saja imbang, atau kalah. Tetapi kalaupun kalah, tidak seperti ini. Setidaknya hargai pertandingan ini. Tetapi wasit tidak melakukan itu. Dia tidak menghargai kami,” cecarnya seraya menggebrak meja konferensi pers.
Dia menegaskan, ini bukan pertandingan yang mereka inginkan setelah melalui perjalanan panjang dari Vietnam. Ya, sebelum menghadapi Pesut Etam, mereka baru menuntaskan pertandingan di babak kualifikasi AFC Cup. “Sudah jelas ini diving. Kalau gol yang tercipta dari proses yang bersih, kami pasti akan memberi respek. Tetapi ini, kalian bisa lihat lagi berulang kali apakah itu diving atau tidak,” tukasnya. Kekalahan tersebut membuat Pasukan Ramang tertahan di peringkat kesembilan dengan torehan 18 poin. (ndy/riz/k8)