Aktor Bima Prawira dan Siskaeee, pemain film Kramat Tunggak, ikut terseret ke dalam masalah hukum setelah film garapan rumah produksi Kelas Bintang tersebut dianggap sebagai film porno berpotensi meresahkan masyarakat.
Terkait anggapan tersebut, Andi selaku manajer membantah film Kramat Tunggak vulgar layaknya industri film porno luar negeri. Menurutnya, film tersebut tidak terlalu frontal mengekspose adegan seks.
"Di film itu Bima pakai baju, bukan kayak film bokep luar negeri. Menurut saya biasa-biasa saja sih. Kayak film dulu filmnya Ayu Azhari, Eva Arna. Film itu dulu kayaknya aman-aman saja," kata Andi kepada JawaPos.com, Senin (25/9).
Jika peran yang dimainkan Bima Prawira memperlihatkan ketelanjangan seperti dalam film luar negeri, dia pun yakin Bima akan menyandang status tersangka terkait kasus pornografi dan pornoaksi.
"Kalau filmnya kayak film luar negeri, sudah pasti kena UU pornografi. Mohon maaf bukannya kita sok tahu," ujar Andi.
Kendati adegan yang diperankan Bima tidak terlampau vulgar layaknya film porno luar negeri, Andi memprediksi langkahnya ke depan untuk berkecimpung di dunia seni peran bisa saja terganggu. Mengingat rumah produksi besar pastinya akan berpikir untuk menjadikannya sebagai talent.
"Aku dari awal sudah kasih tahu beliau jangan ambil itu. Karena dari pihak MD negur aku, bisa nggak anaknya nggak main film kayak gitu. Tapi aku juga tidak memaksakan," ungkap Andi.
Andi berharap rumah produksi tidak sampai memasukkan Bima Prawira dalam daftar artis yang kena blacklist gara-gara bermain dalam film produksi Kelas Bintang. Karena dalam penilaiannya, film itu tidak seperti film porno yang memamerkan ketelanjangan.
"Semoga saja nggak apa-apa. Filmnya kan film semi. Cuma imejnya saja jelek," kata Andi. (*)