DANKAUR-Debut balapan GP India di Sirkuit Internasional Buddh menjadi milik rider VR46 Racing Ducati Marco Bezzecchi. Rider 24 tahun itu menguasai balapan dari awal sampai akhir, untuk mendapatkan podium tertinggi ketiganya musim ini.
“Benar-benar balapan yang tidak mudah karena cuaca dan lainnya. Tapi secara keseluruhan aku merasa sangat nyaman di atas motor,” ucap Bezzecchi dalam wawancara di parc ferme. Pebalap Italia itu menambahkan, India sebagai rumah baru MotoGP atmosfernya terasa luar biasa. “Aku suka semuanya dari negara ini,” jelasnya.
Juara bertahan sekaligus pemimpin klasemen pebalap sementara Francesco Bagnaia mendapat sial. Dia gagal finis. Rider pabrikan Ducati itu mengalami lowside dalam kecepatan tinggi saat balapan tinggal menyisakan 9 lap.
Insiden itu terjadi saat dia sedang bertarung sengit memperebutkan posisi runner up dengan rider Pramac Ducati Jorge Martin. Martin sendiri akhirnya finis di posisi kedua, disusul rider pabrikan Yamaha Fabio Quartararo di posisi ketiga. “Balapan yang sangat sulit. Aku selalu berusaha mendekat ke pebalap terdepan. Tapi sepulang dari sini aku lebih tahu apa kekurangan kami dan akan berusaha memperbaikinya,” ucap Quartararo.
Hasil balapan di India ini membuat peta persaingan di klasemen pebalap makin sengit. Martin kini tinggal berjarak 13 poin dari Bagnaia. Sementara Bezzecchi yang ada di posisi ketiga terpaut 44 poin dari Bagnaia yang memiliki 292 angka.
MotoGP musim ini masih menyisakan enam balapan. Terdekat adalah GP Jepang pada 1 Oktober. Lalu, disusul GP Indonesia di sirkuit Mandalika pada 15 Oktober mendatang. Usai meraih podium runner up, Martin sempat terjatuh lemas karena dehidrasi di parc ferme. Itu disebabkan udara yang panas dan lembap di sirkuit. “Dia tampak kehilangan penglihatan. Bagi pebalap itu rasanya seperti kepala dimasak dalam helm,” ucap Sylvain Guintoli, mantan pebalap grand prix yang menjadi komentator TNT. (irr/bas/jpg/ndy)