Pembangunan sejumlah infrastruktur dari sektor swasta dan dunia usaha seperti hotel, universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hingga tempat makan, diharapkan mendatangkan keramaian yang akan memberikan kehidupan IKN.
SEPAKU-Kurang setahun pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara disusul Upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Agustus 2024, Presiden Joko Widodo memastikan, pembangunan istana presiden masih sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan pemerintah. Kantor presiden misalnya. Mantan wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta itu menyebut, progres pembangunan cukup baik dan sudah mencapai 38 persen sejak pembangunannya dimulai Februari lalu.
“Saya lihat skedul dan target, saya kira masih dalam target,” katanya kepada awak media usai meninjau istana presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jumat (22/9). Presiden juga menegaskan, anggaran pembangunan sejumlah infrastruktur dasar IKN tidak mengalami kendala. “Khusus untuk istana, kementerian, untuk infrastruktur dasar tidak ada masalah,” ucapnya.
Pemerintah, lanjut dia, akan terus mendorong pembangunan sejumlah infrastruktur dari sektor swasta dan dunia usaha di Tanah Air. Mulai pembangunan universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hingga tempat makan. “Semuanya akan kita dorong sehingga muncul sebuah crowd yang tentu keramaian itu yang akan memberikan kehidupan pada kota Nusantara,” tuturnya.
Presiden pun berharap, tanaman lainnya akan segera ditanam setelah hujan di kawasan IKN. Mulai rumput untuk upacara 17 Agustus 2024, tanaman-tanaman endemik Kalimantan, hingga bunga yang dirancang khusus untuk istana presiden IKN. “Ini semuanya akan green (hijau) dan khusus untuk istana, warna bunganya nanti merah putih. Jadi desain terencana yang dilaksanakan dengan sangat detail,” katanya.
Mengenai lapangan istana presiden di IKN, Jokowi menyebut, lahannya dua kali lebih luas dari istana di Jakarta. Bahkan, kapasitas lapangannya dapat menampung hingga 8 ribu orang untuk kegiatan upacara 17 Agustus mendatang. “Ini akan hijau semuanya, bisa dipakai untuk upacara kurang lebih 8 ribu orang, kira-kira lebihnya mungkin dua kali istana (di Jakarta),” ungkapnya.
Pada kegiatan kemarin, Jokowi juga secara simbolis memasang modul pertama bilah baja yang akan menyelimuti gedung istana dengan bentuk garuda. Gedung itu akan menjadi ikon bangunan Nusantara. Dalam keterangan terpisah, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti, menyebut bahwa sampai September 2023, progres pembangunan kantor presiden sudah mencapai 38 persen. Saat ini pekerja kantor presiden sudah memulai tahap pemasangan bilah garuda.
“Progres kantor presiden yang ada di Ibu Kota Nusantara ini September ini sudah 38 persen, dan 38 persen ini kita sudah mulai memasang bilah-bilah,” ucapnya. Lebih lanjut, Diana menargetkan pemasangan bilah garuda dengan jumlah total 4.650 bilah tersebut dapat diselesaikan pada Maret 2024. “Mudah-mudahan nanti kita selesai di Maret, karena kita ada 465 modul, di mana satu modulnya itu ada 10, sehingga kita mempunyai 4.650 bilah yang akan dipasang mulai hari ini,” jelas Diana.
Setelah selesai, garuda yang akan menjadi ikon bangunan tersebut akan memiliki bentangan sayap sepanjang 177 meter dengan tinggi 77 meter. “Sayapnya itu dari ujung ke ujung panjangnya itu 177 meter, kalau dari lengkungannya itu sekitar 239 meter, dan tingginya 77 meter,” ungkapnya. (kip/riz/k16)