PENAJAM-Nama dan foto Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun, dicatut orang tak dikenal dipakai untuk platform perpesanan WhatsApp (WA), kemudian menghubungi sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU untuk minta uang.
Nama-nama yang telah dihubungi antara lain, Alimuddin, kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), dan Muhajir, kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) PPU.
Pencatutan nama Makmur Marbun yang sebelumnya adalah direktur Produk Hukum Daerah pada Direktorat Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri itu dilakukan oleh pelaku pada Rabu (20/9) atau sehari setelah pria kelahiran Pakkat, Sumatra Utara, 10 September 1964 atau berusia 59 tahun itu dilantik jadi pj bupati PPU oleh Gubernur Kaltim Isran Noor, Selasa (19/9). “Kami sudah melaporkan pencatutan ini ke pihak berwajib untuk ditangani,” kata Khairudin, kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) PPU kepada Kaltim Post, Jumat (22/9).
Ia mengatakan, orang misterius itu telah menghubungi beberapa pejabat eselon II di Pemkab PPU. Di antaranya, dia sebut dua nama, yaitu Kepala Disdikpora PPU Alimuddin dan Kepala BKAD PPU Muhajir, dengan menggunakan nomor seluler 081399921117. Ia telah memastikan bahwa nomor tersebut bukan milik pj bupati PPU. “Mereka ini ditelepon lewat WA. Mengaku sebagai pj bupati PPU dan minta duit bervariasi, ada yang diminta Rp 20 juta,” kata Khairudin. Alasan permintaan uang itu, kata dia, dengan berbagai alasan. Bahkan, penipu mengatakan kalau tidak sempat bertemu, uang yang dimintanya ditransfer melalui nomor rekening bank.
Khairudin kemarin mengaku mendapatkan panggilan seluler dari nomor telepon tersebut, tapi tidak dia angkat. “Yang sempat mengangkat teleponnya itu Pak Alimuddin, Pak Muhajir, dan siapa lagi ya, oh Bu Bayah,” ujarnya. Nama terakhir yang dia sebut itu adalah Nurbayah, kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab PPU. Sementara itu, Muhajir saat dihubungi koran ini kemarin membenarkan bahwa dia dihubungi nomor tersebut. “Iya saya ditelepon yang mengaku sebagai pj bupati, diminta untuk ke kediaman pada saat itu. Untuk permintaan uang tidak ada,” jelasnya.
Media ini kemarin berusaha menelusuri nomor 081399921117 ini melalui laman operator PT Telkomsel, dan ditemukan bahwa empat digit pertama pada 0813 adalah angka layanan seluler Telkomsel jenis Kartu As. Dalam penelusuran, diketahui pula dua digit kelima dan keenam yaitu 99 menunjukkan asal regional kartu, dan diketahui menunjuk nama Maluku. Dua digit nomor ini dikenal dengan istilah home location register atau HLR (daftar lokasi rumah). Telkomsel sebagai penyedia layanan komunikasi menggunakan sistem HLR untuk memudahkan penyebaran nomor handphone yang sesuai area atau lokasi. Saat dicek Kaltim Post lebih lanjut melalui layanan aplikasi berbayar untuk mengetahui jati diri pemilik nomor HP tersebut terdapat tiga nama kontak, yaitu penipu bangs*t, awas penipu, penipu. Nama-nama tersebut berasal dari pemberian kontak yang telah dihubungi oleh nomor yang menyamar jadi pj bupati itu. (far/k16)
ARI ARIEF
[email protected]