SENDAWAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Barat mengusulkan penambahan armada water supply. Peralatan itu untuk meningkatkan efisiensi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bumi Tanaa Purai Ngeriman.
BPBD Kubar mencatat ada 10 titik rawan karhutla di daerah ini. Di antaranya di Kecamatan Bongan, Bentian Besar, Mook Manaar Bulant, Barong Tongkok dan Sekolaq Darat.
Sehingga usulan penambahan unit tersebut dapat memudahkan penanganan situasi darurat seperti karhutla. Hal ini disampaikan Kepala Dinas BPBD Kutai Barat Bahtiar saat dikonfirmasi.
Ia menyebut, saat ini pihaknya masih membutuhkan tambahan armada tersebut, sebab alami kekurangan “Kami sudah memiliki mobil slip-on tapi masih kekurangan kendaraan untuk menyuplai air," kata Bahtiar.
Adapun selama ini, saat memadamkan karhutla pihaknya dibantu oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kecamatan Mook Manor Bulatn dan Kecamatan Damai. "Mereka memiliki satu unit water supply jadi kalau ada kejadian kami saling berkoordinasi dan cepat tanggap, bersama-sama menuju lokasi," tambahnya.
Ia berharap usulan tersebut dapat disetujui. Keberadaan unit water suplai baru ini akan menjadi aset penting dalam menjaga keselamatan wilayah dari ancaman karhutla yang dapat merusak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Terpisah, Kapolres Kubar AKBPHeri Rusyaman juga mengingatkan warga untuk ingat potensi terjadinya kebakaran lahan. Warga diminta agar menjaga lingkungan dengan cara tidak membuka lahan perkebunan dengan cara dibakar untuk mencegah karhutla.
“Kita minta warga tetap menjaga lingkungan, jangan sampai saat kemarau, warga membuka lahan dengan cara dibakar karena itu akan berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan masyarakat, kesehatan, perkembangan ekonomi karena kabut asap yang ditimbulkan," kata dia, saat ditemui diruang kerjanya, belum lama ini. (*/luk/kri)