SAMARINDA—Kompetisi panjat tebing tingkat pelajar dan usia dini se-Kaltim garapan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, tuntas pada Rabu (20/9). Ajang yang terselenggara di venue wall climbing GOR 27 September, Universitas Mulawarman itu rampung sehari lebih awal dari jadwal semua.
Melombakan satu kategori, yakni speed classic, persaingan itu terbagi dalam empat kelas, yakni sekolah dasar putra-putri dan sekolah menengah pertama putra-putri. Dengan demikian, ada 12 medali yang diperebutkan.
Dari empat daerah yang ambil bagian, Kutai Timur (Kutim) jadi pengoleksi medali terbanyak dengan 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Atas capaian tersebut, pelatih tim Kutim Fitriyadi bersyukur. “Mereka luar biasa. Kami memberangkatkan atlet, baik yang sudah lama berlatih ataupun yang baru berlatih. Ini jadi uji mental sekaligus melihat progres latihan selama ini,” ujar Fitriyadi.
Hanya, dirinya belum puas. Sebab, hanya empat daerah yang ambil bagian, sehingga persaingan belum terlihat optimal. Ya, selain Kutim, ada Kutai Kartanegara, Bontang, dan Samarinda.
“Target awal panitia itu 100 peserta, tapi yang hadir hanya 54 orang,” jelas Yogi Wado Mulawardani selaku technical delegate. Yogi mengatakan, daerah yang absen mengalami masalah yang sama, dana. Selain itu, acara yang digelar mendadak membuat mereka tak sempat bersiap optimal.
“Untuk teknis enggak masalah dalam waktu yang mepet, namun koordinasi pengurus FPTI daerah ke masing-masing Disporanya yang terhambat untuk mengumpulkan dana,” ungkap Yogi.
Dia berharap ke depan koordinasi antar-instansi bisa lebih optimal, agar persiapan atlet masing-masing daerah lebih maksimal, dan muaranya lebih banyak peserta yang ambil bagian. (ndy/k16)
NASYA RAHAYA
[email protected]