SAMARINDA–Kebutuhan air bersih jadi hal yang paling dibutuhkan warga. Peran pemerintah membantu menyuplai. Saat ini warga di permukiman Loa Kumbar, Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, masih mengambil langsung air dari Sungai Mahakam yang tercemar. Pemkot akan membantu membangun instalasi pengolahan air bersih (IPA).
Perumdam Tirta Kencana Samarinda sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang penyediaan air bersih mengambil peran aktif dalam peningkatan pembangunan Loa Kumbar. Perumdam menyediakan air bersih bagi warga Loa Kumbar yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Rencananya, Pemkot Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda akan membangun instalasi pengolahan air (IPA) berkapasitas 2,5 liter per detik, dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp 3 miliar. IPA tersebut akan memanfaatkan potensi air baku dari Sungai Mahakam yang bersisian dengan Loa Kumbar.
Namun, soal pengelolaan IPA tersebut masih menanti penugasan Wali Kota Samarinda Andi Harun, apakah akan dikelola Perumdam atau warga melalui program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), yang lebih dulu dibekali keterampilan tenaga ahli Perumdam.
Asisten Manajer Perencanaan Bidang Teknik Perumdam Tirta Kencana Samarinda Muhammad Sokhief Amirsyah mengatakan, kebutuhan air bersih adalah utama bagi kehidupan masyarakat, karena menunjang kualitas hidup seseorang.
“Selama ini Perumdam memang belum melayani Loa Kumbar, karena jarak yang jauh. Namun, kami melaksanakan perintah Pak Wali Kota, memberikan pelayanan ke warga Loa Kumbar dan umumnya warga Samarinda,” ujarnya.
Tim perencanaan teknis Perumdam Samarinda telah berkoordinasi dengan DPUPR Samarinda, mendesain IPA yang dapat memenuhi kebutuhan air warga Loa Kumbar. Data sementara menunjukkan, ada 120 kepala keluarga (KK) atau sekitar 600 jiwa dengan jumlah 80 rumah atau sekitar 80 sambungan rumah (SR). “Nantinya pemerintah akan membantu penuh anggaran pembangunan IPA hingga jaringan ke rumah-rumah,” katanya.
Dia menjelaskan, kebutuhan fisik IPA 2,5 liter lengkap meliputi listrik, perpompaan, dan jaringan keseluruhan sekitar Rp 3 miliar. Pembangunan IPA diharapkan dapat dimulai awal 2024. Anggarannya dialokasikan Pemkot Samarinda, sedangkan pembangunannya biasanya dilakukan DPUPR Samarinda. “Perumdam hanya mendesain IPA dan jaringan, serta pengadaan lahan, sehingga kami akan membebaskan lahan masyarakat. Karena perlu kepastian hukum yang jelas. Kebutuhan lahan sekitar 15x20 meter atau 300 meter persegi,” tuturnya.
Adanya IPA di Loa Kumbar, warga dapat terlayani dengan baik, dan mendapatkan air bersih yang berkualitas. “Kita tahu air sungai tercemar, tidak baik untuk kesehatan masyarakat. Sehingga mereka juga butuh suplai air bersih dari kami,” pungkasnya. (dra/k8)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46