SEPAKU-Presiden Joko Widodo dijadwalkan kembali berkunjung ke Kaltim selama tiga hari untuk melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan hotel, sekaligus memantau perkembangan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, sebelum menginjakkan kaki di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, siang ini (21/9) presiden akan mengunjungi Persemaian Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Untuk diketahui, Persemaian Mentawir dibangun pemerintah pada 2021 untuk mendukung penghijauan kembali kawasan IKN dan Pulau Kalimantan. Persemaian tersebut akan memproduksi kurang lebih 20 juta bibit tanaman per tahun. Bibit yang ditanam juga akan fokus pada tanaman-tanaman endemik Kalimantan dan beberapa pohon yang mulai langka di Kalimantan. Misalnya untuk jenis kayu, didominasi meranti, nyamplung, kapur, dan gaharu.
Adapun untuk jenis buah-buahan, terdapat nangka, cempedak, durian, alpukat. Serta tanaman estetika seperti tabebuya, pucuk merah, flamboyan. Selain persemaian, area ini dilengkapi sarana-prasarana sebesar 16 hektare dan embung 7 hektare. Kepada Kaltim Post (20/9), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menuturkan, secara fisik, pembangunan Persemaian Mentawir sudah rampung.
Hanya, masih perlu penataan agar terlihat rapi. Dia bercerita, sebelumnya presiden sempat bertanya perihal progres pembangunan Persemaian Mentawir. Jadi, dia bertandang langsung untuk melihat kondisi di lapangan. Menurut dia, secara fisik pembangunan sudah rampung sesuai target. "Tapi kalau kami lihat di lokasi belum rapi karena tatanan beautifikasi taman, jaminan air yang terus lancar masih harus dirapikan," ungkapnya. Siti menyebutkan, keberadaan persemaian yang berlokasi di Desa Sepaku ini begitu penting dalam pembangunan IKN.
"Presiden menegaskan pembangunan IKN harus berorientasi green (hijau) dan sebelum pelaksanaan konstruksi perlu bangun persemaian dulu," bebernya. Bahkan perintah presiden, sambung dia, pembangunan IKN berorientasi hutan artinya terdapat kawasan hijau 70 persen. Meski dalam rencana tata ruang, kawasan hijau IKN hanya 65 persen. "Namun pak presiden meminta harus 70 persen dan kami kerjakan. Saya kira ini jadi maskot presiden," tuturnya.
Jadi, semua pihak berwenang dalam pembangunan IKN tidak boleh main-main dan harus menaati perintah kepala negara.
Menurutnya, hal ini menandakan presiden sangat serius membangun IKN dengan orientasi hijau. Siti menjelaskan, Persemaian Mentawir memiliki total luas keseluruhan 120 hektare sedangkan lahan yang digunakan untuk persemaian sebanyak 30 hektare. Tak hanya itu, pihaknya masih akan mempersiapkan fasilitas lain dalam lokasi tersebut. "Kami akan persiapkan 15–20 hektare untuk plasma nutfah," sebutnya.
Pihaknya juga berencana menghadirkan kebun raya untuk membawa tanaman-tanaman se-Indonesia. Semua akan berpusat di kawasan tersebut. Jika melihat desain, akan ada taman, solar panel, tata cara pengendalian erosi, dan sebagainya. Tempat ini juga dijanjikan menjadi kawasan edukasi publik. "Ada kebun raya dan plasma nutfah nasional sebagai area pusat genetik keanekaragaman hayati Indonesia," ungkapnya.
Menurut Siti, Persemaian Mentawir adalah perpustakaan bagi tanaman-tanaman tropis Kalimantan. Persemaian Mentawir dibangun dengan kapasitas produksi 15-18 juta bibit per tahun. Siti menuturkan, bibit hasil produksi Persemaian Mentawir untuk mendukung kebutuhan IKN, Kaltim, dan seluruh Kalimantan. Tujuannya sekaligus ingin mengembalikan hutan tropis Kalimantan. "Mudah-mudahan semua klir dan konkret menunjukkan bahwa inilah caranya bapak presiden membangun IKN," sebutnya. (riz/k16)
DINA ANGELINA
[email protected]