Mantan Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam dan istri, Satriyani Sirajuddin Hamdam, tak dapat membendung kesedihan.
PENAJAM-Mata kedua pasangan itu tampak berkaca-kaca, bahkan Satriyani sesekali mengusap air mata ketika Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun memasangkan kain ulos (khas Batak) kepada mereka pada kegiatan ramah-tamah yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU di Aula Masjid Islamic Center PPU, Rabu (20/9).
Ramah-tamah tersebut sekaligus bentuk penghormatan kepada mantan bupati PPU periode 2018–2023 itu dalam menghantarkan akhir masa baktinya setelah memimpin pemerintahan di PPU. “Saat ini perasaan saya haru, gembira, dan sedih,” kata Hamdam usai kegiatan.
Dirinya terharu karena Makmur Marbun telah menyiapkan kegiatan ini sebaik mungkin. Kegiatan ini merupakan tradisi yang harus tetap dikembangkan. Siapa pun nanti pejabat di PPU yang mengakhiri tugasnya dapat meninggalkan dengan langkah gembira dan senang.
“Sedihnya itu, saya terus terang merasa masih banyak yang harus kami lakukan bersama teman-teman ASN. Saya melihat semangatnya mulai tumbuh dan bergairah. Namun waktu saya telah habis,” ujarnya.
Sementara itu, Makmur Marbun menyampaikan kegiatan ini digelar sebagai ucapan terima kasih kepada Hamdam. Selama menjabat, Hamdam dinilai telah memberikan kontribusi kepada masyarakat PPU. Tentu satu periode kepemimpinan yang lalu menjadi goresan yang sangat bagus.
“Tentunya saya harus memberikan apresiasi kepada beliau (Hamdam). Karena saya penerusnya. Apa pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai, harus segera saya selesaikan,” ujar Makmur.Dirinya juga mengakui ditugaskan ke PPU ini berdasarkan instruksi Presiden dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Dirinya ditugaskan hanya untuk bekerja dan melaporkan hasilnya per tiga bulan sekali kepada Mendagri.
“Jadi saya harus bisa bekerja secara maksimal. Tentunya bekerja dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di PPU hingga media,” jelasnya. (far/k16)
AHMAD MAKI
[email protected]