Oleh:
Aminah SPd
Guru SD 006 Sambutan, Samarinda
APAKAH suatu pembelajaran bisa beranjak dari suatu masalah? Jawabannya tentu saja bisa. Pembelajaran yang dimulai dari akar suatu permasalahan, biasanya disebut dengan metode problem based learning.
Metode ini merupakan model pembelajaran yang dirancang dengan menghadapkan peserta didik pada masalah aktual di sekitarnya. Melalui masalah yang dimunculkan, peserta didik akan mencoba memahami masalah, merencanakan penyelesaiannya, melaksanakan langkah-langkah penyelesaian masalah yang ditetapkan.
Hasil pembelajaran tersebut akan membentuk pengetahuan dan pengalaman baru. Yang dapat digunakan menghadapi tantangan kehidupan di masa mendatang.
Sebagai contoh pada pembelajaran IPS di kelas atas yaitu kelas 4–6 sekolah dasar. Misalnya materi tentang menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan. Peserta didik diminta untuk memecahkan masalah rendahnya apresiasi dan rasa hormat atas hasil perjuangan para tokoh kemerdekaan.
Siswa secara berkelompok menginventarisasi penyebab permasalahan yang terjadi. Lalu, mereka mencari sumber referensi yang dibutuhkan, baik dari buku, media massa, maupun internet. Setelah itu, mereka akan melakukan telaah bersama.
Bagaimana cara menghormati, mengapresiasi, serta menjaga hal-hal yang diwariskan para pejuang kemerdekaan. Inventarisasi terakhir yakni penyebab generasi sekarang tidak secara nyata bisa mengapresiasi dan menghormati perjuangan para tokoh kemerdekaan.
Hasil yang sudah ditemukan masing-masing kelompok dibawa di dalam diskusi bersama. Pada diskusi tersebut, kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau bahkan memberi masukan juga kritisi pada kelompok yang presentasi.
Temuan para siswa sering belum mendapatkan hasil mendetail ataupun sesuai yang diharapkan. Namun, esensi dari pembelajaran dengan metode problem based learning adalah bagaimana siswa memberikan solusi versi mereka sendiri.
IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Ditinjau dari ruang lingkupnya, pembelajaran IPS di sekolah dasar berfokus pada pembelajaran tentang gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari di lingkungan peserta didik.
Dalam kehidupan kesehariannya di masyarakat, anak berhadapan dengan masalah dan tantangan. Sekolah adalah salah satu wadah yang dapat digunakan untuk mempersiapkan anak didik dapat hidup di masyarakat. Pembelajaran di kelas seharusnya dirancang untuk memberikan latihan dan kemampuan kepada setiap peserta didik agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Pembelajaran IPS menggunakan model problem based learning diharapkan dapat mengembangkan keterampilan yang berkaitan dengan IPS. Seperti keterampilan mendapatkan informasi dan mengolah data, keterampilan menyampaikan gagasan, argumen, dan cerita, keterampilan menyusun pengetahuan baru dan keterampilan berpartisipasi dalam kelompok.
Pembelajaran tersebut juga mengembangkan sikap sosial siswa yang terdiri dari jujur, berdisiplin, bertanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong), percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Metode problem based learning yang diterapkan dalam pembelajaran IPS dengan materi tentang menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan sangat relevan untuk dijadikan bahan kajian. Sebab, peserta didik bisa terlibat langsung dan hasil pembelajaran akan semakin optimal. (pms/kri/k16)