SZYMON Marciniak akan menjadi wasit untuk pertandingan final Liga Champions antara Manchester City dan Inter Milan. Sebagai pengadil di lapangan, namanya terangkat setelah tanpa kontroversi selama bertugas di Piala Dunia 2022 Qatar, termasuk final antara Prancis vs Argentina.
Sayangnya, kontroversi justru datang dari luar lapangan. Baru-baru ini, ia dituduh berafiliasi dengan partai politik sayap kanan Polandia. Atas tuduhan itu, ia terancam tidak dapat bertugas sebagai wasit untuk pertandingan final Liga Champions.
“Aku meminta maaf atas berita yang tidak baik ini. Aku memastikan aku tidak pernah terlibat dengan partai politik mana pun. Dan aku sangat menjauhkan diri dari pandangan, pernyataan, dan tindakan ekstrem, rasis atau antisemit,” katanya belum lama ini seperti dilansir SempreInter.
Sebelumnya, Marciniak ketahuan menjadi pembicara di acara bisnis bernama “Everest” yang diselenggarakan oleh partai pimpinan Slawomir Mentzen tersebut pada Mei lalu. Atas laporan tersebut UEFA lalu melakukan penyelidikan atas dugaan tersebut dan dengan tegas menolak nilai-nilai yang dipromosikan oleh kelompok tersebut. Marciniak pun berkomitmen untuk lebih hati-hati ke depannya. “Aku memastikan bahwa penilaian seperti itu tidak terjadi di masa depan,” ungkap Marciniak.
Marciniak menjadi wasit di papan atas Polandia pada 2009. Dia kemudian menjadi wasit FIFA pada 2011 dan mengawasi pertandingan Liga Champions untuk pertama kalinya pada 2012. Pada 2016 dia menjadi salah satu wasit untuk UEFA Euro 2016 dan melanjutkan untuk memimpin Piala Dunia 2018 di Rusia.
Pada awal tahun ini, wasit 42 tahun itu dinobatkan sebagai 'Wasit Terbaik Dunia' oleh Federasi Internasional Sejarah& Statistik Sepak Bola (IFFHS).(tom2/k15)