Pekan Promosi Investasi Daerah 2023 berlangsung selama empat hari di Plaza Balikpapan. Tepatnya, mulai 8-11 Juni. Pesertanya bukan hanya dari Balikpapan, tetapi juga dari Jawa Barat, Mahakam Ulu (Mahulu), Ternate, dan Makassar.
ULIL MUA’WANNAH, Balikpapan
[email protected]
DI area atrium mal, sejumlah stan memamerkan berbagai produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Kamis (8/6). Mulai produk makanan, minuman, travel, hingga tanaman hias berupa anggrek juga tersedia. Pada hari pertama pameran dilangsungkan, Kepala Dinas Pariwisata Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma bersama General Manager Plaza Balikpapan Aries Adriyanto membuka acara. Dihadiri perwakilan dari masing-masing daerah dan pelaku usaha.
“Pameran digelar, selain menarik investor dan masuknya investasi. Juga merupakan upaya dari pemerintah menggaungkan pariwisata daerah. Semoga ke depan semakin banyak lagi daerah-daerah lain yang bisa berpartisipasi,” ujar Ratih.
Dari sisi pariwisata, dinas mencatat pengunjung ke Balikpapan jumlahnya terus mengalami kenaikan. Begitupun dengan target kunjungan mengalami penambahan. Di mana kunjungan Balikpapan tahun 2023 bisa mencapai angka 2 juta orang. “Target 2022 kunjungan 1,2 juta dan tercapai 1,7 juta. Tahun ini, ditargetkan mencapai 2 juta orang. Bersama itu, angka investasi akan juga terus tumbuh,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perdagangan Balikpapan Syafaruddin menyebut, kurang lebih delapan UMKM lokal yang bergabung di acara tersebut. Pesertanya juga telah dikurasi lebih dulu. “Melalui pameran bukan hanya meningkatkan peluang investasi, tapi juga sarana memperkenalkan pariwisata dan perdagangan,” ungkapnya.
Menggaungkan Balikpapan sebagai teras Ibu Kota Nusantara (IKN), beragam event memang telah marak diselenggarakan. Dampak terhadap transaksi penjualan atau perdagangan pun mengalami peningkatan. Termasuk kepada pelaku UMKM
Ia berharap, UMKM lokal semakin dikenal. Tidak hanya di Balikpapan hingga regional provinsi, tapi juga bisa dikenal seluruh masyarakat Indonesia dan internasional. Menurutnya, hasil produk UMKM Balikpapan tidak kalah saing dengan daerah lain.
“Produk kuliner Jawa Barat yang ditampilkan di pameran ini bahan bakunya tersedia di Balikpapan. Namun, belum ada yang membuat. Kalau dari sisi kemasan dan kualitas produk UMKM lokal kita tidak kalah. Tinggal bagaimana konsisten dan terus meng-upgrade diri. Karena itulah, melalui pameran kita bisa saling belajar dan memacu untuk selalu berinovasi agar bisa naik kelas,” sarannya. (rom/k15)