JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja yang moncer sepanjang tahun lalu. Hal itu tecermin dari laba bersih tertinggi sepanjang berdirinya perseroan. Dirut Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, Pertamina membukukan laba bersih USD 3,81 miliar atau Rp 56,6 triliun.
’’Jumlah itu naik 86 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar USD 2,05 miliar atau Rp 29,3 triliun,’’ ujar Nicke di Jakarta (7/6). Pendapatan juga mengalami peningkatan. Sepanjang tahun lalu, pendapatan mencapai USD 84,89 miliar atau sekitar Rp 1.262 triliun. Melejit hingga 48 persen dibandingkan 2021 yang sebesar USD 57,5 miliar. ’’Tahun 2022 bisa kita tutup dengan kinerja tertinggi sepanjang sejarah Pertamina,” ucapnya.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, EBITDA Pertamina secara konsolidasi juga meningkat menjadi USD 13,59 miliar atau naik 47 persen dibandingkan 2021 sebesar USD 9,26 miliar.
Menurut Nicke, peningkatan pendapatan perseroan tidak hanya ditopang kenaikan lifting dan produksi migas serta penjualan produk. Namun, Pertamina juga sukses melakukan terobosan dalam mengoptimalkan biaya. Cost optimization pada periode 2021–2022 telah berkontribusi pada penghematan hingga mencapai USD 3.273 juta.
Sejalan dengan pertumbuhan kinerja keuangan yang mencapai kinerja tertinggi dalam sejarah, operasional perseroan di berbagai lini bisnis turut bertumbuh. Pertamina pun mencatat peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 60 persen, lebih tinggi daripada target perusahaan, dengan nilai TKDN mencapai USD 1,5 miliar. ’’TKDN ini bertujuan meningkatkan industri dalam negeri. Jadi, dampak multiplier effect-nya sangat besar,’’ ujar Nicke.
Di bidang hulu, lifting migas meningkat 15 persen menjadi 837 ribu barel setara minyak bumi per hari (mboepd) dibandingkan tahun lalu yang mencapai 728 mboepd. Tumbuhnya kinerja upstream itu ditopang kegiatan investasi dan pemanfaatan teknologi sehingga mencapai success ratio dalam kegiatan pengeboran hulu dan memicu optimalisasi produksi. Produksi migas tahun ini naik 8 persen menjadi 967 mboepd. (dee/c7/dio)