SAMARINDA–Sodetan saluran air di kawasan Simpang Tiga dan Tani Aman, Kecamatan Loa Janan Ilir, menjadi solusi mengatasi banjir yang sering terjadi di sana.
Pemkot Samarinda masih berkutat di pembebasan lahan untuk pembangunan sodetan saluran air di dua kelurahan tersebut. Sodetan itu bertujuan membagi limpasan air dari Polder Barito menuju Sungai Loa Lah ke arah sungai Loa Janan menuju Sungai Mahakam.
Kabid Pertanahan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda Ananta Diro Nurba mengatakan, pihaknya masih menanti penerbitan peta bidang dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Samarinda. Dari lima bidang tanah yang terdampak, sudah ada tiga bidang yang terbit, menyisakan dua bidang lagi. “Komunikasi dengan harapan peta bidang bisa segera terbit,” ucapnya, Rabu (7/6).
Peta bidang merupakan dokumen yang menjadi dasar tim appraisal, menghitung atas ganti rugi lahan yang dibebaskan untuk pembangunan sodetan saluran. Pihaknya sudah berkomunikasi dengan tim appraisal. Ketika dokumen itu terbit, tim bisa langsung bekerja.
Targetnya Juli mendatang hasil perhitungan diumumkan ke warga. “Sebetulnya sekitar dua tahun lalu pernah dinilai tim provinsi, warga minta dinilai ulang menyesuaikan harga terkini,” ucapnya.
Hal itu karena tim bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) Kaltim telah melelang kegiatan pembangunan sodetan saluran, serta turap sungai yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim 2023.
Proyek itu penting segera diselesaikan. Sehingga warga di dua kelurahan tersebut bisa terbebas dari banjir. “Itu jadi salah satu titik prioritas yang diperintahkan Wali Kota Samarinda Andi Harun agar diselesaikan. Targetnya dalam satu sampai dua bulan ke depan bisa rampung. Itu harapan kami,” tegasnya.
Sebelumnya, banjir merendam 13 rukun tetangga (RT) di dua kelurahan Kecamatan Loa Janan Ilir, sejak Senin (5/6). Hujan dengan intensitas sedang-lebat mengguyur kawasan tersebut sekitar pukul 16.00 Wita. Merendam sembilan RT di Kelurahan Simpang Tiga, yakni RT 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, dan 28. Empat RT di Kelurahan Tani Aman, yakni RT 1, 2, 3, dan 18. Ketinggian air mencapai 45 sentimeter dan membuat aktivitas warga terganggu.
Analis Kebencanaan BPBD Samarinda Hamzah Umar menyatakan, dari hasil kajian, timnya melihat limpasan air cukup besar berasal dari kawasan RSUD IA Moeis, Perumahan Grand Taman Sari, Perumahan Citra Grand Senyiur City, hingga kampus Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, yang mengalir ke Polder Barito. Di polder sendiri aliran buangan ke Sungai Mahakam terhambat kondisi muka air sungai yang pasang.
Hamzah menyebut, salah satu solusinya adalah mengalirkan aliran air dari Perumahan Haji Saleh ke sungai di Loa Janan. Sejak tahun lalu, pemkot dan pemprov merencanakan pembangunan sodetan saluran, namun masih terganjal masalah lahan.
“Kalau sodetan terbangun, insyaallah bisa menjadi solusi banjir di Perumahan Haji Saleh dan sekitarnya,” ucap dia. (dra/k8)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46