JACOB Mahler lahir di Kopenhagen, Denmark. Dia juga besar di negara Skandinavia tersebut. Tapi, gelandang Madura United itu tercatat sebagai warga negara Singapura.
Kondisi tersebut membuat Mahler mahir beberapa bahasa. Lalu, bahasa apa yang dia gunakan saat berinteraksi dengan rekan satu timnya di Madura United? ’’Saya belum berlatih bahasa (Indonesia). Tapi, saya bisa berbicara bahasa Melayu. Saya sudah belajar saat di Singapura,’’ kata bek 23 tahun itu.
Mahler lebih nyaman berbahasa Melayu. Dia sudah fasih. Toh, tidak ada masalah berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Apalagi, percakapan Melayu hampir mirip dengan bahasa Indonesia. Dia senang rekan satu timnya tidak mempermasalahkan hal itu.
Bahkan, sebagai pemain baru, dia merasa diistimewakan. ’’Semua orang sangat baik. Pelatih menyambut saya dengan baik, teman-teman satu tim juga sangat ramah,’’ ungkap Mahler. Cuma, ada satu kendala yang membuatnya harus lama beradaptasi; cuaca.
Lama di Eropa membuatnya tidak betah panas. ’’Cuaca di sini (Pamekasan) panas sekali. Bahkan jika dibandingkan dengan cuaca di Singapura, masih lebih panas di sini,’’ jelasnya. Meski begitu, dia mengaku akan terus beradaptasi. ’’Saya harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini,’’ pungkasnya. (gus/c17/ali/jpg/er)