BALIKPAPAN – Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia Kalimantan Timur (FPTI) Kaltim telah melengkapi timnya untuk mengikuti kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON). Seleksi atlet dilakukan pekan lalu di Balikpapan.
Salah satu atlet yang berhasil lolos adalah Novi Cahya Wardani, atlet panjat tebing kembar yang menjadi andalan Kaltim. Novi berhasil meraih peringkat pertama dalam nomor lead perorangan putri dan boulder perorangan putri pada seleksi tersebut. Keberhasilan ini membuatnya menjadi bagian dari tim Kaltim yang akan berlaga di Pra-PON di Jawa Tengah pada Oktober mendatang.
Dengan meraih prestasi tersebut, Novi mengucapkan rasa syukur karena dapat bergabung kembali dengan tim Kaltim. "Saya bersyukur berhasil meraih peringkat pertama dalam dua nomor. Harapannya, saya dapat lolos di Pra-PON dan melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu PON," ujarnya.
Namun, Novi mengakui bahwa dia belum memiliki target pasti di PON XXI Aceh-Sumut. Saat ini, fokusnya masih terpusat pada Pra-PON. Hal ini dikarenakan sistem penyelenggaraan Pra-PON kali ini berbeda dengan sebelumnya. Pada edisi kali ini, semua daerah digabungkan menjadi satu zona, yang membuat tingkat kesulitan Pra-PON menjadi lebih tinggi. Novi juga akan berhadapan dengan daerah-daerah kuat seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
"Jadi, saya masih fokus pada Pra-PON untuk mendapatkan kuota agar dapat berlaga di PON," tambah atlet kelahiran Balikpapan, 9 November 1997 ini.
Meskipun demikian, Novi tetap optimistis untuk berjuang di PON nanti. Terlebih lagi, target untuk meraih medali emas pada PON XX/2021 di Papua tidak tercapai.
Sebelumnya, Ketua FPTI Kaltim, Misbachul Choir, telah memastikan bahwa Kaltim memiliki misi yang jelas pada PON kali ini, yaitu mengulangi prestasi gemilang di PON 2016 di Jawa Barat dengan meraih dua medali emas.
Misbachul menyampaikan bahwa pada PON Papua dua tahun yang lalu, tim panjat tebing Bumi Etam tidak berhasil meraih medali emas dan hanya membawa pulang satu medali perak. Hal ini disebabkan oleh merebaknya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan persiapan atlet tidak optimal.
"Atas persiapan yang kurang maksimal pada PON sebelumnya, kami akan mematangkan persiapan pada PON XXI Sumatera Utara-Aceh. Salah satunya adalah dengan menggelar pemusatan latihan setelah seleksi atlet ini. Kami berencana akan melaksanakannya di Kutim atau Balikpapan, yang memiliki fasilitas venu yang lengkap," pungkasnya.(okt/tom)