Tahu di Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, punya rasa yang berbeda. Mau tahu?
SAAT ini banyak yang memperbincangkan rasa dari tahu olahan Muara Komam ini. Lebih lezat. Meskipun dari tampilan sepintas, tidak ada beda dengan tahu lainnya.
Pemilik pengrajin tahu di tempat produksinya, Maryani (61) mengungkapkan dia mulai menggeluti usaha pembuatan tahu ini sejak tahun 2000. Pada 2010 baru memiliki tempat pembuatan sendiri.
Maryani mengatakan tidak ada yang berbeda dengan proses pembuatan tahu lain pada umumnya. Untuk bahan baku kedelai, dia mengambil pasokan dari Kalimantan Selatan (Kalsel), yang berasal dari luar negeri atau impor.
"Untuk kedelai lokal memang agak sulit mencari bahan yang terbaik," kata Maryani, Rabu (7/6).
Selama ini Maryani hanya bisa memproduksi maksimal 1 kwintal per hari, atau menghabiskan dua karung biji kedelai.
Pemasaran juga hanya ke wilayah Muara Komam, termasuk pasar. Belum rutin memasok keluar kecamatan. Namun banyak pembeli dari luar kecamatan langsung datang membeli ke tempatnya sebagai oleh-oleh. Harga tahunya pun termasuk murah, hanya Rp 700 per biji/potongan kecil.
Camat Muara Komam Mustafa mengatakan tahu ini memang sering dipesan saat ada relasi atau kunjungan dinas ke wilayahnya. Di acara besar pun di Muara Komam, pihak kecamatan sering menyajikan tahu sebagai hidangan cemilan atau makan berat.
"Selain tahu sebenarnya banyak produk olahan asli Muara Komam yang berpotensi menjadi kudapan khas wisata Paser. Seperti olahan dari terong, ada juga kopi dan madu," kata Mustafa. (jib/far)